Intisari-Online.com -Beberapa pekan yang lalu, sebuah potret gadis berusia kira-kira 15 tahun ramai menghiasi media-media di Inggris. Gadis itu pernah hidup 500 tahun yang lalu di atas ketinggian lebih dari 22 ribu kaki di Argentina Utara. Disinyalir, gadis itu adalah mayat persembahan yang pernah disajikan masyarakat suku Inca untuk dewa-dewanya.Seorang arkeolog menemukan mumi gadis itu pada 1999, dan dipamerkan untuk pertama kalinya di sebuah museum di Argentina. Saat ditemukan, mumi itu terbungkus daun koka dan bertabur bahan pengawet sejenis alkohol. Sekilas, gadis itu seolah dibiarkan mati kedinginan di atas ketinggian Andes yang menggigil.
Dalam bukunya Narrative of the Incas, Juan de Betanzos menggambarkan jalannya persembahan yang teramat sakral; “Anak-anak (yang akan dikorbankan) itu akan dikumpulkan dari seluruh wilayah dan akan dibawa dalam tandu bersama-sama...mereka diberi pakaian yang paling bagus dan dipasangkan laki dan perempuan.” Bagi para pembaca modern, tentu saja ini adalah hal mencengangkan. “Apa alasan orang Inca mengorbankan anak-anak?” mungkin pertanyaan itu terbesit di benak mereka.
Sedikit cerita tentang suku Inca. Suku ini pernah menguasai hampir seluruh wilayah bagian barat Amerika Selatan, tepatnya di wilayah pegunungan Andes. Meski jumlah penduduk yang tercatat di beberapa literatur tidak pernah mencapai 100 ribu, tapi suku ini pernah membuat peradaban yang cukup mencengangkan. Terbentang antara dari selatan Kolombia hingga Cile bagian tengah. Suku ini bahkan dianggap sebagai titisan Romawi di zaman yang lebih baru.
Letak Inca yang berada di atas Andes adalah masalah tersendiri. Andes adalah rantai pegunungan yang terbentuk oleh dua lempeng raksasa, Nazca dan lempeng Amerika Selatan. Tak hanya itu, gunung berapi di wilayah ini juga meletus secara berkala. Dalam hal ini, agamalah yang kemudian yang berperan. Dewa tertinggi Inca adalah Matahari atau Inti. Untuk menjaga hubungan masyarakat Inca dengan Tuhan-nya, diperlukan persembahan, dan anak-anak, bagi mereka adalah sesembahan yang paling istimewa.
Tentang masyarakat Inca, Bernabe Cobo, seorang Misionari Jesuit dari Spanyol pernah menulis, “Manusia tidak akan mungkin membunuh anak sendiri...jika tidak mengharapkan hadiah dari yang mereka lakukan atau jika tidak percaya bahwa mereka mengirim anak-anak mereka ke tempat yang lebih baik.”(The Guardian)