Intisari-Online.com - Sebuah bukti mengerikan baru-baru ini ditemukan di kota Maya kuno, Uxul. Penggalian yang dilakukan arkeologis menemukan adanya mutilasi masal di sebuah goa. Sebanyak 24 tulang belulang manusia ditemukan dalam kondisi terpotong-potong dan masing-masing potongan tak menyatu dengan anggota tubuh lainnya.Para peneliti menyimpulkan adanya kekerasan dalam budaya Maya kuno. Tulang dan tengkorak manusia yang ditemukan itu sudah cukup menceritakan banyak hal, terutama soal kekerasan.Penemuan ini tak disengaja. Awalnya, ahli arkeologi Nicolaus Seefeld dari universitas Bonn, Jerman, melakukan penelitian sistem pengairan di kota Uxul yang eksis pada 1.400 tahun lalu. Lalu, ia tersandung sebuah makam yang ternyata berisi 24 tulang dan tengkorak manusia.Tulang belulang 24 manusia suku Maya itu dikubur di sebuah lahan kotak sekitar 32 meter persegi. Kuburan itu ada di sebuah goa yang dulunya dipakai untuk penyimpanan air."Benar, sebelum 24 korban itu dikubur, interior goa tak diragukan masih dipakai sebagai reservoir air. Sebab, lantai goa sangat bersih," jelas Seefeld kepada LiveSience lewat email.Setelah 24 korban itu dikubur, pra Maya Hispanik menutupinya dengan lapisan serabut dan batu kerikil, kemudian di atasnya ditutup dengan tanah liat. Sehingga, tulang-tulang itu saat ditemukan dalam keadaan yang baik," tandasnya.