Skenario Sinabung Cukup Mengkhawatirkan

hery prasetyo

Editor

Skenario Sinabung Cukup Mengkhawatirkan
Skenario Sinabung Cukup Mengkhawatirkan

Intisari-Online.com - Meletusnya Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Minggu (15/9/2013), ibarat lanjutan dari letusan pada 29 Agustus 2010 lalu. Episode lanjutan ini pun memunculkan kekhawatiran terhadap skenario terburuk yang kemungkinan bisa terjadi.Para ahli Jepang di IAVCEI 2013 Scientific Assembly sempat memprediksi skenario Sinabung. Menurut mereka, skenario terberat adalah jika terjadi erupsi kubah lava terdekat dari kawah runtuh.Selama pertumbuhan kubah, runtuhan-runtuhan kubah lava secara parsial akan membangkitkan aliran dan gelombang abu dan blok. Jika kubah lava yang luas tumbuh di bibir kawah, skenario paling serius adalah kegagalan penyangga menahan beban yang berat. Sehingga, akan terjadi reruntuhan hebat. Ini bisa mengakibatkan letusan hebat seperti yang terjadi pada gunung berapi Soufriere Hills di Karibia pada 1997.Aktivitas Sinabung memang cukup mengagetkan, karena ia sebelumnya tak aktif dan tidur selama 312 tahun. Tercatat, terakhir kali erupsi Sinabung terjadi pada pada 2012. Sebelum itu, letusan terakhir terjadi pada 1600.Catatan aktivitas Sinabung juga tergolong minim. Sehingga, tak heran raungan Sinabung sempat mengagetkan dan membingungkan warga sekitar pada 2010. Bahkan, meski ada pengalaman tahun 2010, letusan tahun ini juga masih saja tak diduga-duga, hingga 6000 orang harus diungsikan karena tak sempat membaca isyarat batuknya sang gunung.Sebagian malah menilai letusan 2010 itu adalah episode yang usai dan menunggu periode lama lagi untuk meletus. Sehingga, warga kembali tinggal dan beraktivitas di lereng Sinabung, meski masih dalam radius berbahaya.Sinabung tergolong gunung langka yang tidur kemudian aktif kembali. Gunung lain yang juga bangkit adalah Fourpeaked Montain di Alaska. Bahkan, gunung ini sudah tidur selama 10.000 tahun dan baru kembali meletus pada 24 September 2006.Sinabung tergolong gunung stratovolcano atau composite volcano. Gunung ini dibangun dari tumpukan lava beku, tefra, dan abu volkanik.