Amerika Nyaris Bunuh Diri dengan Bom Atom

hery prasetyo

Editor

Amerika Nyaris Bunuh Diri dengan Bom Atom
Amerika Nyaris Bunuh Diri dengan Bom Atom

Intisari-Online.com - Bom atom yang dijatuhkan Amerikas Serikat (AS) ke kota Hiroshima pada 1945 dampaknya sangat dahsyat, membunuh ribuan orang dan efeknya tak terhingga. Namun, Amerika juga nyaris terkena senjatanya sendiri, bom ato, yang kekuatannya 260 kali lebih dahsyat dari bom Hioroshima.Fakta ini terungkap setelah sebuah dokumentasi rahasia dipublikasi oleh seorang wartawan, Eric Schlosser. Ia berani membeberkannya atas dasar hukum kebebasan informasi (Freedom of Information Act). Schlosser membuka dokumen itu bagian dari risetnya untuk buku terbarunya tenteng senjata nuklir, Command and Control.Tepatnya pada 23 Januari 1961, pesawat pembawa bom, B-52G Stratofortress, terbang meninggalkan Seymour Johnson Air Force Base untuk melakukan penerbangan rutin sepanjang East Coast. Di atas Goldsboro, North Carolina, pesawat mengalami kerusakan dan jatuh. Padahal, mereka membawa dua bom hidrogen Mark 39.Setiap bom berisi 4 megaton peledak atau setara dengan 4 juta ton TNT. Kapten memutuskan untuk melepas dua bom itu, karena akan memperburuk jatuhnya pesawat.Satu bom jatuh dengan sukses mengembangkan parasitnya dan menyangkut pohon. Satu bom lagi jatuh ke tanah. Untungnya, dua-duanya tak sempat meledak.Seandainya dua bom itu meledak, maka North Carolina pada khususnya dan Amerika pada umumnya akan mengalami kehancuran dan ratusan ribu orang akan meninggal. Sebab, kekuatan dua bom itu amat dahsyat, bahkan efek fatalnya bisa merambah sampai ke Washington, Baltimore, Philadelphia, dan New York City.Delapan tahun setelah insiden tersebut, Parker F Jones menulis, bom itu kurang dilengkapi sistem keamanan yang cukup. Maka, sangat beruntung bom itu tak meledak. "Itu akan menjadi berita amat buruk (jika meledak)," tulisnya.