Intisari-Online.com - Jika sidik jari tidak jelas, bercak darah, lendir, dan sperma bisa memberi indikasi. Dokter Mun'im Idries biasa mencermati cairan-cairan khas itu.Dimas Primacahyadi dalam artikel Mengejar Penjahat dari Laboratorium di Intisari edisi Juni 2010 menuturkan, upaya mengungkap sidik jari tersembunyi sangat tergantung jenis permukaan yang diperiksa. Pada permukaan terang digunakan bedak karbon, sedangkan pada permukaan gelap dipakai bedak alumunium. Lebih "canggih" lagi, menggunakan bedak berpendar yang menggunakan bahan yang mampu menyala atau berfluoresensi.Selanjutnya petugas mencari apakah ada bercak darah atau cairan tubuh seperti sperma, liur, atau lendir. Setelah beberapa waktu bercak dapat menetap atau mungkin terhapus akibat upaya pelaku menghilangkan jejak. Namun darah atau cairan tubuh lainnya yang berbahan dasar protein masih dapat terdeteksi menggunakan bahan kimia. Salah satunya cairan luminol yang membuat bercak darah atau cairan tubuh lainnya berpendar di bawah sinar ultraviolet.Bercak darah dapat membantu bagaimana serangan dilakukan dan benda apa saja yang digunakan. Darah pelaku dapat mengaitkannya dengan TKP, atau sama pastinya seperti foto atau identih'kasi dari saksi mata. Sedangkan sisa sperma dan liur dapat digunakan untuk mengetahui adanya kekerasan seksual atau bahkanidentifikasi pelaku.Apabila di TKP ditemukan tubuh yang merupakan korban pembunuhan, maka petugas akan mengidentifikasi korban. Jika korbanmeninggal, upaya identifikasi tidak terlalu sulit. Sampel sidik jari, pakaian yang menempel ditubuh, atau ciri-ciri fisik masih mudah dikenali dan didokumentasikan.Terlebih apabila ada orang yang segera mengenali korban, misal tetangga atau anggota keluarga yang kebetulan berada disekitar TKP. Identifikasi menjadi sulit apabila korban ditemukan tanpa identitas, kejadiannya sudah beberapa waktu silam, atau malah tubuhnya sudah hancur. Tubuh yang telah telantar selama beberapa waktu biasanya akan mengalami pembusukandan sering kali hanya menyisakan tulang belulang.