Intisari-Online.com -Bagi pecinta film-film Jerman, mungkin tidak asing dengan kapal perang Emden. Dalam film-film tersebut, Emden digambarkan sebagai kapal perang yang tangguh. Ia banyak menenggelamkan kapal-kapal sekutu yang menjadi lawan tandingnya.
Ternyata, kapal Emden tak hanya ada di film-film saja, ia nyata pernah ada dan beroperasi di perairan Indonesia. Tapi, justru di sekitar negara kepulauan inilah nasib kapal ini tamat dibombardir kapal-kapal sekutu di gugusan pulau Kokos di selatan Jawa Barat.
Kepulauan Kokos berada di wilayah administratif Negara Australia, tepatnya di sebelah barat laut Australia. Dalam Petite Histoire Indonesia karya Rosihan Anwar disebut, dulu pulau ini tidak berpenghuni. Terdapat banyak pohon kelapa yang tumbuh di kepulauan ini.
Sekira tahun 1903, dibangun stasiun telegrafi kabel dan radio yang memelihara hubungan Australia, Hindia Belanda, dan Eropa. Bahkan, jaringan radio ini masih terus berfungsi sampai 1914 saat pasukan Jerman datang dan merusaknya.
Beberapa saat setelah Battle of Penang, kapal Emden mlipir berlayar menuju Kepulauan Kokos. Sasarannya adalah Pulau Direction, salah satu gugusan dalam Kepulauan Kokos yang di dalamnya terdapa radio transmisi untuk komunikasi tentara sekutu.
Dua barkas memuat pasukan Jerman dan bahan dinamti menyerbu Direction. Sesampainya di pulau tersebut, pasukan Inggris yang masih tersisa disuruhnya pergi, lalu dengan dinamit yang dibawanya, bangunan-bangunan dan pemancar pengirim telegram dihancurkan.
Setelah menyelesaikan tugasnya, pasukan komando Jerman hendak kembali ke kapal induknya, Emden. Tapi sial, didengarnya bunyi tembakan meriam yang ternyata berasal dari kapal penjelajah milik Australia, Sydney. Emden dengan cepat merespon lantas mengangkat sauh menuju luatan terbuka. Di sana kedua kapal terlibat perang yang seru.
Sampai akhirnya badan Emden terkena meriam. Ruangan mesin rusak, ratusan matros dan awak kapal tewas. Kapten Emden membawa kapalnya yang sedang tenggelam ke atas batu karang Nort-Keeling, yang berapa 20 km sebelah utara Kokos. Di sana Emden menjadi sasaran empuk kapal penjelajah Sydney yang dibantu kapal pemburu Melbourne. Emden karam di sana. (Sejarah Kecil “Petite Histoire” Indonesia)