Intisari-Online.com -Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Michael Jarruad, mengatakan suhu bumi sepanjang tahun ini (2013) tercatat sebagai yang terhangat ketujuh sejak pencatatan suhu bumi diperkenalkan tahun 1850.
Topan Haiyan di Filipina menjadi salah satu satu yang terkestrem dan terburuk, belum lagi dengan permukaan air laut yang terus meningkat.
“Tahun ini melanjutkan tren yang sudah berlangsung menuju temperatur yang terus meningkat disebabkan oleh pemanasanan global,” kata Jarraud.
Jarraud menambahkan,”meski demikian, capainnya belum melampaui suhu tahun 2010 yang dianggap masih yang terhangat pertama dalam sejarah pencatatan suhu bumi.”
Gas rumah kaca di lapisan atmosfir yang ditimpulkan oleh aktivitas manusia telah membuat suhu bumi terus menghangat, dan menjadi fenomena yang tak mungkin terelakkan.
Gejala itu sudah bisa ditilik dari sejak 2012 silam dengancatatan konsentrasi gas rumah kaca mencapai rekor tertinggi, 393,1 ppm. Jika perhitungannya adalah sejak revolusi indusri 1750, peningkatannya sudah mencapai 41 persen.
Manusia dianggap faktor paling bertanggung jawab soal kenaikan suhu bumi ini. Beberapa bulan yang lalu, Panel Perusahaan Iklim Antar-Pemerintah Perserikatan Bangsa-Bangsa (IPCC) memunculkan kemungkinan manusia merupakan penyebab utama peningkatan suhu sejak 1950. Persentase kenaikannya hingga 2013 ini mencapai angka 95 persen.
Adapun gelombang panas, kenaikan permukaan laut, siklon tropis, dan lain sebagai, hanya sebagai dampaknya saja. “Jadi tidak bisa langsung menyebut siklon tropis seperti Haiyan atau topan yang lain terjadi akibat perubahan iklim,” ujar Jarraud. (Kompas)