Menilik Teori Peluru Tunggal dalam Pembunuhan JFK

Moh Habib Asyhad

Editor

Menilik Teori Peluru Tunggal dalam Pembunuhan JFK
Menilik Teori Peluru Tunggal dalam Pembunuhan JFK

Intisari-Online.com -Belum ada kata bulat soal pembunuhan mantan presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy di atas limusinnya. Terlebih lagi, Lee Harvey Oswald, pembunuh sang presiden yang seharusnya bisa dikorek kebenarannya, lebih dahulu dibunuh oleh Jack Ruby, salah seorang pemilik klub malam di Dellas, tak lama setelah penangkapannya.

Untuk menyingkap tabir di balik kematian sang presiden flamboyan, beragam teori pembunuhan dihembuskan. Salah satu yang terkenal dan masih bertahan sampai sekarang adalah teori peluru tunggal.

Begini, selain John F. Kennedy satu korban lagi yang terbunuh di tempat yang sama adalah Gubernur Texas, John Connally. Teori peluru tunggal menyebut, bahwa JFK dan Connally terbunuh oleh satu peluru yang sama; peluru dengan ukuran 6,5 milimeter yang berasal dari senapan yang ditembakkan Lee Oswald.

Teori ini didukung sepenuhnya oleh Komisi Warren, komisi yang mempunyai fokus dalam penyelidikan pembunuhan presiden Kennedy. Komisi ini semakin yakin setelah menemukan 1.964 temuan yang dianggap mendukung teori tersebut. Di sisi lain, pihak-pihak yang kontra belum mampu menyajikan analisis baru terkait pembunuhan sang presiden.

Saat iring-iringan presiden lewat di depan Texas School Book Depository, Oswald yang berada dalam kerumunan sejatinya membidik kepala John F. Kennedy. Tapi peluru mengarah ke punggungnya, mengoyak jas mantelnya dan menusuk punggungnya sebelah kanan. Peluru tembus ke bagian bawah leher Kennedy, tepat di bawah jakun.

Peluru yang sebelumnya menembus JFK lalu mengarah ke gubernur John Connally, mengoyak punggung kanannya dan menghancurkan lima tulang rusuknya, dan akhirnya dia roboh.

Begitu kira-kira teori peluru tunggal menjabarkan.

Kritik terhadap teori peluru tunggal

Meski demikian, ada beberapa kalangan yang menganggap janggal teori yang paling dominan ini. Pihak-pihak yang keberatan ini setidaknya masih percaya ada lebih dari dua tembakan yang membunuh presiden dan gubernur di hari yang seharusnya membahagiakan itu. Tembakan itu apakah berasal dari dua orang yang sama yang berada di sebuah bukit terdekat, atau satu orang (Oswald) dengan dua senapan yang berbeda.

Satu titik pertentangan yang menganggap teori peluru tunggal janggal adalah lintasan peluru yang menembus leher Kennedy dan dada Connally. Lebih-lebih kedua orang ini berada dalam posisi yang sejajar dalam limusin. Secara nalar, setelah menembus leher JFK, peluru seharusnya menyasar angin, bukan Connally.

Lantas di sini muncul teori konspirasi mengenai pembunuhan sang presiden. Pada 15 November baru-baru ini, sebuah jajak pendapat dilakukan, dan hasilnya, 61 persen warga Amerika percaya bahwa kematian Kennedy dikarenakan oleh hasil konspirasi.

Oswald dianggap sebagai mata-mata atau orang yang pro terhadap komunis. Entah itu dari pihak Uni Soviet, Kuba, atau memang benar-benar teroris yang ingin mengacaukan kondisi AS pasca PD II. Untuk menjawab itu rasanya cukup sulit. Satu-satunya kunci yang paling bisa dikorek dalam kasus ini, Oswald si pembunuh, terlanjur tewas di tangan pemelik sebuah klab malam di Dallas, Jack Ruby. (livescience.com)