5 Teori Konspirasi Seputar Kematian JFK

Moh Habib Asyhad

Editor

5 Teori Konspirasi Seputar Kematian JFK
5 Teori Konspirasi Seputar Kematian JFK

Intisari-Online.com -Dalam sebuah jajak pendapat tentang kematian John F. Kennedy seminggu setelah kematiannya, 52 persen warga AS percaya itu adalah hasil dari sebuah rekayasa besar teori konspirasi. Jumlahnya kian bertambah saat jajak pendapat diulang pada 1970 hingga 1990-an, 81 persen. Yang paling terbaru, sebanyak 61 persen penduduk AS percaya bahwa pembunuhan JFK adalah konspirasi.

Pada 22 November 1963, Presiden John F. Kennedy meninggal di Dallas, Texas. Untuk mengusut kematian sang presiden flamboyan, Komisi Warren ditunjuk untuk melakukan penyelidikan dan akhirnya menetapkan Lee Harvey Oswald, seorang mantan Marinis AS, menjadi pelaku tunggal pembunuhan tersebut.

Penangkapan Oswald sebagai pelaku tunggal kematian JFK tampaknya tidak disambut hangat oleh sebagian besar rakyat AS; ada sesuatu yang tak terkuak di balik pembunuhan yang mendadak itu. Lantas muncul berbagai teori besar mengenai siapa sejatinya pihak-pihak yang menjadi dalang dalam kematian Sang Presiden.

  1. Mafia
Beberapa saat setelah pembunuhan itu, 13 persen orang AS percaya bahwa ini adalah ulah segelintir mafia yang tak suka dengan JFK. Teori ini berpusat pada mafia New Orleans, Carlos Marcello, yang dideportasi ke Guetamala. Sekembalinya ke AS, Carlos Marcello membuat ancaman untuk meneror presiden. Teori ini juga diperkuat upaya penghilangan jejak dengan dibunuhnya Oswald oleh Jack Ruby yang diperkirakan mempunyai benang merah dengan jaringan mafia di Amerika.

  1. Pemerintah
Dalam bukunya, The Man Who Killed Kennedy: The Case Againts LBJ, aktivis Roger Stone menjelaskan bahwa wakil presiden saat itu, Lyndon B. Johnson, berada di balik kematian JFK. Selain karena besarnya motifasi untuk menduduki kursi presiden, LBJ juga merasa khawatir jika suaranya berkurang pada pemelihan tahun 1964, di mana LBJ menjadi salah satu calonnya. 13 persen warga AS percaya dengan teori ini.

  1. Central Intellegence Agency (CIA)
Sekitar 7 persen para pecinta teori konspirasi percaya bahwa CIA berada di balik kematian JFK. Teori ini dilandasi oleh hubungan CIA dan JFK yang memburuk pasca gagalnya invasi di Teluk Babi, Kuba, pada 1961. Ada semacam anggapan bahwa CIA menaruh dendam terhadap sang presiden terkait kasus ini.

  1. Fidel Castro
Lyndon B. Johnson yang juga penganut teori konspirasi, pada tahun 1968 dan 1969 mengatakan: Fidel Castro berada di balik pembunuhan November 1963. Bagaimanapun juga, Castro berhak benci atas kebijakan Amerika dan JFK terkait invasi AS ke Teluk Babi serta upaya pembunuhan atasnya. Tapi Castro dengan tegas membantah terlibat dalam kematin Kennedy. Meski Castro bersikukuh tidak terlibat, tapi nyatanya 5 persen warga AS hari ini percaya bahwa Castro terlibat.

  1. Tak jelas pelakunya
Sebagian besar warga AS percaya bahwa ini adalah hasil konspirasi, tapi sialnya tidak ada menjawab pasti siapa yang menjadi dalangnya, dalam kata lain mereka ragu-ragu. Ada beberapa faktor keraguan tersebut; ketidakpuasan dengan versi resmi, kesulitan memilah puluhan penjahat yang berpotensi, atau bahwa teori konspirasi hanya sekadar obrolan angin lalu saja, tidak lebih.

Ilmuan dari Universitas Miami, Joe Uscinski, mengatakan, “Semua orang berbicara tentang itu (teori konspirasi), dan banyak dari keyakinan kami berdasarkan obrolan itu. Intinya, orang bilang ini teori konspirasi karena banyak yang bilang begitu.”

Lalu, teori konspirasi mana yang paling mendekati? (livescience.com)