Intisari-Online.com - Bagi manusia, inspirasi suara alam itu tak pernah habis untuk digubah dalam tatanan nada yang bisa memenuhi kelaparan jiwa dan kehausan rasa. Karenanya, getar irama musik dalam berbagai tatanannya pun memberi beragam pengaruh dalam kehidupan manusia.Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, seni maupun spiritualitas, musik adalah "makanan" bagi jiwa."Musik adalah bagian dari alam. Aslinya bukan manusia yang bermusik melainkan alam. Kemudian, manusia mengatur dan menggubah suara-suara itu dalam irama dan birama," kata Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, guru besar psikologi Universitas Indonesia yang juga anggota band The Professors menjelaskan.Kehidupan semesta memang penuh dengan suara. Namun secara definitif, musik adalah bunyi yang teratur. Sementara bunyi tidak teratur disebut noise. Pengenalan manusia pada keteraturan bunyi terjadi sejak proses pembentukan manusia dalam rahim ibu. Kenapa musik menjadi makanan jiwa yang lebih dari yang lain?"Karena indera pertama yang terbentuk pada manusia ketika dia di dalam kandungan ibu adalah indera pendengaran. Itu sebabnya saat indera pendengaran mulai terbentuk, anak mulai menerima, mendeteksi dan mengidentifikasi bunyi-bunyian," begitu penjelasan Ratih Andjayani Ibrahim psikolog dari Personal Growth, Jakarta.(bersambung)--Tulisan ini dimuat di Majalah Intisari Edisi Mind Body & Soul tahun 2008, ditulis oleh Eulalia Adventi K dengan judul asli “Musik Untuk Kebugaran Jiwa".