Hati-hati, Sebagian Tarantula "Beracun"

Moh Habib Asyhad

Editor

Hati-hati, Sebagian Tarantula
Hati-hati, Sebagian Tarantula

Intisari-Online.com -Sekilas tarantula tampak menakutkan. Tapi nyatanya, bentuknya yang besar dan berbulu-bulu justru menjadikannya salah satu binatang piaraan. Ia memang tak seberacun jenis laba-laba lainnya, tapi jangan salah, gigitannya bisa membuat Anda panas dingin.

Menurut Joan Fuchs, dokter hewan di Swiss Toxicological Information Center, baru-baru ada seorang pria 45 tahun datang kepada dengan keluhan otot yang mengejang parah dan nyeri pada dada. Pada Fuchs, pria itu mengatakan bahwa pada malam sebelumnya, satu dari sembilan tarantula piarannya menggigitnya sewaktu si pria memberi makan.

“Tarantula hanya akan menggigit jika mendapatkan provokasi. Atau saat memberi makan, jari si tuan tanpa sengaja mengusik tarantula yang lapar,” ujar Fuchs.

Dari kejadian tersebut, Fuchs dan rekan-rekannya akhirnya mencari tahu apakah memang tarantula yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Sejak 1995, Swiss Toxicological Information Center telah menerima 10 laporan mengenai gigitan tarantula. Selain itu, sekelompok dokter hewan ini juga menemukan 18 kasus serupa pada blog yang dikelola oleh sebuah komunitas pecinta laba-laba.

Analisa kasus ini mengungkapkan, 17 dari gigitan tarantula adalah laki-laki, dua perempuan, dan tujuh tidak diketahui jenis kelaminnya. Tigabelas orang mengaku digigit di bagian jari, tujuh orang di lengan dan tangan, satu orang digigit di pipi, dan yang lain mengaku digigit di bahu.

Gigitan biasanya ditandai dengan kulit yang kemerah-merahan dan bengkak. Sebagian besar mengaku mengalami nyeri sedang, sebagian yang lain mengaku kejang pada otot, lalu gatal, sendi menjadi kaku, ujung-ujungnya sesak pada dada. Meski demikian, sebagian laporan tidak menyebutkan bahwa tarantula beracun. Dia hanya menggigit.

“Seharusnya tidak perlu ada terlalu dikhawatirkan terkait tabiat tarantula yang kadang-kadang suka menggigit, tapi kesadaran bahwa suatu saat ia bisa membahayakan, itu yang lebih penting,” kata Fuchs pada LiveScience.