Intisari-Online.com - Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, resmi ditutup untuk kunjungan wisata mulai Jumat (14/2) ini, menyusul dampak abu vulkanik Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, yang menutup candi.
Marsis Sutopo, Kepala Balai Konservasi Borobudur, menjelaskan, abu vulkanik menutup seluruh batu candi.
Pihaknya mengerahkan setidaknya 50 petugas untuk menutup stupa-stupa candi dengan penutup tarpaulin. Penutupan tersebut berguna untuk mengantisipasi guyuran abu yang lebih tebal.
"Saat ini, 72 buah stupa sudah ditutup, tinggal stupa utama sedang dalam proses. Setelah itu, kami juga akan menutup lantai candi," ujar Marsis.
Penutupan aktivitas wisata di Candi Borobudur, lanjut Marsis, perlu dilakukan sementara waktu hingga kondisi benar-benar normal kembali.
Selain menutup Candi Borobudur, abu Kelud juga menyelimuti Candi Prambanan dan Ratu Boko di Yogyakarta. Kedua candi tersebut juga ditutup sementara.
"Kami belum dapat memastikan sampai kapan penutupan akan dilakukan, kita tunggu perkembangan kondisi Gunung Kelud. Kalaupun sudah normal, masih menunggu pembersihan abu di candi, kalau sudah selesai baru bisa dibuka lagi untuk wisata," papar Marsis.
Marsis mengatakan, meski tidak separah saat erupsi Merapi 2010 lalu, tidak tertutup kemungkinan abu vulkanik Gunung Kelud juga dapat menimbulkan kerusakan cagar budaya dunia itu.
"Kami masih meneliti, apakah abu vulkanik Gunung Kelud ini ada unsur kimia yang bisa merusak batu Candi Borobudur atau tidak, tapi yang jelas kami sudah lakukan antisipasi dan siap tanggap bencana" papar Marsis. (kompas.com)