Intisari-Online.com - Dalam penyelidikan atas insiden pesawat British Airways di dekat Jakarta, terungkap adanya kilatan api di depan kaca kokpit.
Fenomena itu disaksikan oleh Senior First Officer Roger Greaves dan Senior Engineer Officer Barry Townley-Freeman.
Fenomena tersebut mulai terlihat ketika kapten pilot, Eric Moody, sedang ke toilet. Namun, bahkan saat Moody kembali ke kokpit, kilatan cahaya itu masih ada.
Pada saat bersamaan, asap pekat berbau belerang pun sempat menyelimuti kabin dan kokpit, sempat dikira asap rokok salah satu penumpang. Insiden ini terjadi pada era belum berlakunya larangan merokok di dalam kabin pesawat.
Adapun penumpang yang duduk di sisi jendela melaporkan penutup keempat mesin pesawat tiba-tiba bercahaya terang, dengan kilatan cahaya memancar dari putaran cepat bilah mesin jet pesawat itu.
Reaksi cepat dari kapten pilot dan co-pilot adalah mengaktifkan sistem pemadam kebakaran, menghentikan aliran bahan bakar ke mesin. Akibatnya, mesin seolah mengeluarkan bunyi ledakan dan mendadak mati total.
Pada ketinggian 37.000 kaki, setara 11.278 meter, di atas permukaan laut, pesawat melayang bebas tanpa daya dorong mesin. Setiap jarak 15 kilometer terlewati, ketinggian pesawat berkurang satu kilometer.
Kapten pilot pun memutuskan mengaktifkan frekuensi radio darurat. Penerbangan 169 kilometer ditempuh dalam waktu 23 menit, dengan mesin dapat dinyalakan pada saat-saat terakhri. Pesawat selamat mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Dari penyelidikan insiden ini, radar penerbangan tak mampu melacak ada ancaman serius untuk penerbangan di jalur yang dilintasi pesawat itu.
Hasil penyelidikan menyeluruh mendapatkan fakta, abu vulkanik yang bersifat kering tak terdeteksi radar yang dirancang membaca partikel basah dari awan dengan kandungan uap air.
Pilot dan kru City of Edinburgh pun tak bisa membedakan asap yang muncul di kabinnya, karena bau belerang tak banyak beda dengan sisa pembakaran lain. Apalagi sesaat sebelum fenomena asap itu, terlihat kilatan api baik di depan kokpit maupun dari mesin. (kompas.com)