Intisari-Online.com - Kawah berdiameter 400 meter muncul di puncak Kelud, setelah gunung tersebut mengalami erupsi 13 Februari 2014. Kawah tersebut sebagai jalan keluarnya material vulkanik saat erupsi terjadi.
"Kubah lava yang muncul pada erupsi 2007 lalu hilang berganti kawah," kata Umar Rosadi, Pengawas Gunung Api wilayah Jawa Timur-Jawa Tengah Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi Badan Geologi saat berada di Pos Pantau Kelud di Kediri, Sabtu (1/3/2014).(Baca juga:Lahar Gunung Kelud Meletus Jika Lembusuro Mengamuk)
Umar menambahkan, kawah tersebut mempunyai kedalaman 30 meter hingga 50 meter. Saat ini kawah tersebut tetap mengeluarkan asap putih sebagai bentuk aktivitas kegunungapian pascaerupsi.
"Potensi erupsi freatik masih terjadi," imbuhnya.
Kawah baru sebagai pengganti kubah lava itu, lanjut Umar, masih dalam keadaan kosong. Jarak 50 meter kedalaman, hanya nampak bebatuan. Kawah tersebut akan terisi air saat hujan terus terjadi.(Baca juga: Membaca Nasib Majapahit dari Lereng Kelud)
"Untuk menjadi danau kawah, setidaknya butuh 2 hingga 3 tahun. Selain dari air hujan, juga berasal dari beberapa mata air yang ada di sekitarnya," imbuhnya.
Pengamatan visual itu, tambahnya, didapatkan dari perekaman menggunakan helikopter tanpa awak atau helicam. (M Agus Fauzul Hakim/kompas.com)