Intisari-Online.com – Hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 mendesak pihak global untuk lebih memperhatikan keamanan dirgantara. Para analis penerbangan mengatakan, perusahaan penerbangan harus membuat perbaikan dalam empat isu utama berikut ini, inilah 4 strategi cegah tragedi MH370.(baca juga: Dugaan Malaysia Airlines MH370 Sengaja Dijatuhkan Menguat )
1. Pintu kokpit sekunder. Berbalik arahnya MH370 bisa mengindikasikan adanya orang yang menyusup kedalam kokpit, mengambil alih kontrol dan meneror pilot.
Maskapai penerbangan bisa mencegah hal tersebut dengan memperkuat pintu kokpit dan membuat prosedur keamanan, saat pilot tidak ditempat.
2. Teknologi penerbangan jarak jauh. Hans Weber, presiden Tecop International, Inc. Mengatakan teknologi remote control yang mengendalikan pesawat dari jarak jauh sebenarnya sudah dikembangkan, hal itu untuk mengantisipasi kejadian MH370 yang keluar dari jalur.
3. Alat Komunikasi yang dirancang ulang. Dimatikannya sistem komunikasi MH370 secara manual menunjukkan industri penerbangan harus merancang ulang transponder dan beacon.
Transponder adalah alat pengidentifikasi frekuensi untuk mendapatkan beacon, atau sinyal reguler dari pesawat ke darat. Kedua alat tersebut dapat dimatikan oleh pilot, dan itu bisa berbahaya.
Menurut Mark Roberti, pendiri perusahaan media RFID Journal, mengatakan beacon dirancang untuk dimatikan, karena sinyal tersebut dapat mengganggu penerbangan.
Sayangnya George Hamlin, President of Hamlin Transportation Consulting, Virginia, mengatakan jika perancangan ulang transponder dan beacon memerlukan biaya yang mahal.(baca juga: Cuaca Buruk, Pencarian Malaysia Airlines MH370 Dihentikan Sementara )4. Penggunaan paspor elektronik. Paspor elektronik atau yang disebut “ePassport” menggunakan gambar biometrik dari pemilik paspor dan dapat dipindai oleh petugas imigrasi, pemindaian tersebut dapat dibandingkan dengan muka orang yang membawa paspor itu. (voaindonesia.com)