Intisari-Online.com - Bimasakti tampak bagai selendang berwarna, begitulah beberapa orang sering mengatakan. Namun, dalam panorama 360 derajat baru yang dihasilkan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Bimasakti tampak berbeda, jauh lebih detail.Panorama 360 derajat Bimasakti tersebut dihasilkan lewat observasi selama 172 hari dengan teleskop Spitzer. Misi mencitrakan Bimasakti itu sendiri disebut Galactic Legacy Mid-Plane Survey Extraordinaire (GLIMPSE 360), berjalan selama 10 tahun.
(Baca juga: Ditemukan Ratusan Tata Surya Mini Di Bimasakti)NASA meluncurkan panorama 360 galaksi berbentuk spiral dan rumah besar manusia itu pada Kamis (20/3/2014) lalu. Tak seperti citra galaksi umumnya, panorama Bimasakti ini interaktif. Untuk menghasilkan panorama tersebut, NASA merangkai 2,5 juta foto hasil jepretan Spitzer."Jika kita mencetaknya, kita membutuhkan billboard sebesar Rose Bowl Stadium (memiliki luas sekitar 4 hektar) untuk memajangnya," kata Robert Hurt, spesialis pengolahan citra di Spitzer Space Science Center."Dengan citra sebesar itu, mudah dimengerti bahwa satu poster full-resolution memiliki kapasitas 30 MB sementara data kasarnya lebih besar, mencapai 8 file dengan kapasitas 6,4 GB," imbuhnya seperti dikutip IB Times, Sabtu (22/3/2014).NASA menawarkan dua browser untuk menjelajahi Bimasakti. Browser pertama, Microsoft’s WorldWide Telescope, memetakan Bimasakti kala malam. Sementara itu, CDS Aladin Lite Viewer memungkinkan siapa pun menjelajahi tempat-tempat menarik di Bimasakti.Spitzer mengobservasi Bimasakti dengan inframerah. Inframerah mampu menembus debu di antariksa sehingga bisa memberi gambaran baru tentang bentuk Bimasakti secara keseluruhan dan ujungnya. Panorama 360 Bimasakti bisa dilihat di tautan ini. (Kompas)