Paus Ini Mampu Menyelam hingga 2000 Meter

Chatarina Komala

Editor

Paus Ini Mampu Menyelam hingga 2000 Meter
Paus Ini Mampu Menyelam hingga 2000 Meter

Intisari-Online.com -Paus ternyata tidak hanya mampu berenang dalam rentang jarak yang luas, mamalia lautan itu juga mampu menyelam lebih dalam dari yang diduga.

Riset terbaru mengungkapkan, paus berparuh Cuvier mampu menyelam hingga hampir mencapai enam kali kedalaman Danau Toba.Adapun kedalaman yang mampu diselami paus berparuh Cuvier adalah 2.992 meter. Sementara itu, kedalaman Danau Toba bisa mencapai 505 meter.Dengan kedalaman tersebut, paus berparuh Cuvier kini memegang rekor sebagai mamalia yang mampu berenang paling dalam.(Baca juga:Hiu Paus, Raksasa yang Misterius)Greg Schorr, peneliti pada Cascadia Research Collective di Washington, mengatakan, riset terhadap paus berparuh Cuvier awalnya berfokus pada efek sonar dari terdamparnya paus.Sebelumnya diketahui bahwa akibat aktivitas sonar, ada paus jenis ini yang terdampar di Laut Mediterania, Kepulauan Canary, dan Bahama.Sejauh ini, belum ada paus yang terdampar di wilayah selatan California, tempat yang menjadi situs tes aktivitas sonar.Ilmuwan menandai delapan paus di Pulau St Nicholas, selatan California, untuk mengetahui pergerakan paus.Dengan cara tersebutlah, peneliti akhirnya bisa mengetahui bahwa paus mampu menyelam hingga kedalaman yang ekstrem bagi mamalia.Sangat mengagumkanRandall Davis, ahli mamalia laut dari Texas A&M University, mengungkapkan, fakta bahwa paus mampu menyelam hingga kedalaman hampir 3.000 meter sangat mengagumkan.Pasalnya, untuk bisa menyelam hingga kedalaman itu, mamalia berisiko mengalami gagal paru hingga gangguan akibat tekanan tinggi.Tentang gagal paru, paus berparuh Cuvier mungkin bisa mengatasinya karena tulang dada paus ini bisa melipat sehingga ada lebih sedikit udara di paru.Namun, tentang gangguan akibat tekanan tinggi, ilmuwan belum mengetahui bagaimana paus ini bisa menanggulanginya.(Baca juga: Setiap Tahunnya, Kepulauan Faroe Membunuh Ratusan Paus)Tim peneliti berharap bisa menguak misteri tersebut. Namun, saat ini mereka masih akan fokus pada riset tentang dampak aktivitas sonar. (Yunanto Wiji Utomo, Kompas)