Berbentuk Vertikal, Inilah Konsep Stasiun Kereta di Kota-kota Masa Depan

Chatarina Komala

Editor

Berbentuk Vertikal, Inilah Konsep Stasiun Kereta di Kota-kota Masa Depan
Berbentuk Vertikal, Inilah Konsep Stasiun Kereta di Kota-kota Masa Depan

Intisari-Online.com -Dua desainer Inggris, Christopher Christophi dan Lucas Mazarrasa, baru saja merancang 'Hyper-Speed Train Vertikal Hub', yaitu sebuah proposal stasiun kereta terintegrasi berbentuk vertikal sebagai bagian dari Kompetisi Pencakar Langit "eVolo" 2014. Rancangan tersebut muncul dari kesadaran akan kebutuhan masyarakat urban dalam menghadapi tantangan populasi yang semakin tinggi.(Baca juga: Beralihlah ke Kereta)Sebagai negara yang terus berinvestasi dalam jaringan kereta api berkecepatan tinggi, skema ini disiapkan untuk mengatasi tantangan yang tak terelakkan pada kota-kota besar dunia dalam menghadapi tahun 2075, termasuk di Inggris. Kedua desainer itu membayangkan, bahwa populasi masa depan akan berkonsentrasi di kota-kota urban seiring tingginya permintaan barang, sumber daya alam, pangan, bahan bakar, serta lahan atau tanah meningkat secara dramatis.Kedua desainer sepakat, dalam upaya memecahkan masalah tersebut, proposal ini dirancang untuk memaparkan bahwa transportasi cepat dapat "hidup" di kota-kota masa depan. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan akses cepat, namun juga untuk mengurangi emisi karbon dioksida, kesiapaan meningkatkan keamanan energi, serta memuluskan jalan bisnis dan perdagangan internasional.Proyek tersebut rencananya akan menjadi bagian dari infrastruktur gedung modular yang dapat diterapkan untuk mendukung setiap kota di seluruh dunia. Gedung stasiun tersebut akan menghubungkan ke semua stasiun kereta cepat bawah tanah dengan jarak rata-rata 300 mil dalam waktu 30 menit.Desain vertikalStasiun kereta tersebut akan menggantikan stasiun-stasiun kereta api yang ada sebelumnya. Bisa dikatakan, ini proyek membalik bentuk dan fungsi stasiun tradisional saat ini dengan desain vertikal. Kedua desainer tersebut berupaya mereformasi stasiun-stasiun lama menjadi bentuk gedung silinder untuk meningkatkan kebutuhan kapasitas manusia.(Baca juga:'Ecocity', Solusi Memanusiawikan Kota)Dengan bentuk vertikal, bangunan stasiun tersebut akan meminimalkan penggunaan lahan di dalam kota. Sebutlah, misalnya, memanfaatkan tanah yang tersisa sekitar menara stasiun ini sebagai taman kota yang mengarah menuju ke lorong stasiun.Penumpang diarahkan masuk ke lobi utama gedung melalui atrium menuju kereta masing-masing. Sebagai transisi kereta api dari posisi horizontal dan naik sampai fasad secara vertikal, gerbong inden dengan cara yang mirip kincir angin raksasa ini memungkinkan penumpang untuk tetap dalam posisi tegak menghadap ke arah kota. (Latief/ Kompas)