Intisari-Online.com - William H Gerstenmaier, pengelola NASA bidang eksplorasi dan kegiatan manusia, mengikuti langkah-langkah program Mercury dan Gemini NASA, keduanya mencari jalan untuk menempatkan manusia di bulan dengan misi Apollo.
Pada hari Rabu (9/4), di depan sub komite Senat Perdagangan, Sains dan Transportasi, mengatakan, NASA mengambil langkah "yang akan memungkinkan manusia mencapai kemajuan berkelanjutan untuk kehadiran manusia di permukaan Mars."
NASA membeberkan rencana jangka panjang untuk pendaratan manusia di Mars pada 2030-an. "Kami sedang membuat perangkat keras untuk jalan menuju Mars," kata Gerstenmaier pada para senator.
(Baca juga: Hari ini, Bumi, Mars, dan Matahari Berada dalam Satu Garis Lurus!)
Pada tahun 2017, contohnya, badan tersebut berencana melakukan tes roket Space Launch System (SLS) tanpa awak dan kendaraan kru serbaguna, yang akan digunakan untuk membawa astronot ke Mars.
Langkah awal menuju Mars termasuk misi "Earth-reliant" ("bergantung pada Bumi") seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional, mendarat di asteroid di orbit bulan, dan akhirnya, misi "Mars-ready" atau siap menuju Mars.
Di tahap pertama ini, NASA, bersama mitra internasional dan badan swasta, akan melakukan penelitian tentang bagaimana menjaga agar kru luar angkasa selamat dan produktif selama penerbangan luar angkasa.
Upaya gabungan ini juga akan mengeksplorasi bagaimana membawa kargo dan kru dengan biaya yang terjangkau ke orbit rendah Bumi. Langkah besar ini telah disetujui oleh subkomite DPR kemarin.
(Baca juga: Sudah Ada 1.058 Orang Calon Penghuni Mars)
Misi ini mengharuskan NASA untuk mengarahkan sebuah asteroid ke orbit bulan, mendaratkan astronot di asteroid, dan kembali dengan selamat ke Bumi.
"Kami akan mengambil bagian dari sistem tata surya, kami akan membelokkannya ke sekitar bulan dan memasukkannya ke dalam orbit retrograde sekitar bulan di mana kru kami bisa berkunjung," kata Gerstenmaier.
Misi ini akan mengembangkan keahlian dan teknik yang dibutuhkan untuk menempatkan keberadaan manusia ke sistem planet selain Bumi di Tata Surya. (National Geographic Indonesia)