Intisari-Online.com - Aktivitas penambangan material dalam Bumi, seperti minyak bumi dan batu bara seolah tak berhenti. Sementara ruangan bekas minyak bumi dan batu bara ditinggalkan, hasil minyak bumi dan batu bara pun lantas dibakar habis. Jika terus diambil isinya, apakah berat Bumi berkurang?
Prof Yohanes Surya, Ph. D mengungkapkan, ketika bahan-bahan tambang seperti minyak, batubara dibakar, akan dihasilkan gas-gas yang cukup berat, misalnya uap air dan karbondioksida. Gas-gas ini masih tertahan oleh gravitasi Bumi, sehingga tidak lenyap ke luar angkasa.
(Baca juga:10 Kalimat Inspiratif Gus Mus yang Menggetarkan Jiwa)
"Gas-gas ini akan dimanfaatkan melalui berbagai proses daur ulang antara lain pernapasan tumbuhan, hujan, dan sebagainya. Proses daur ulang ini mempertahankan berat Bumi," ungkapnya.
Memang, di luar gas-gas tersebut, ada gas-gas lain yang lebih ringan akan terlempar ke luar angkasa. Namun, kita juga harus mengingat, ada debu-debu luar angkasa yang masuk ke Bumi setiap harinya. Inilah yang mengakibatkan, total berat Bumi tidak berubah banyak.
(Baca juga:Surga Paul Walker di Bumi adalah Rumahnya yang Ada di Indonesia)
Meski begitu, jika tidak ada proses daur ulang sekalipun, kehilangan material akibat penggalian tambang pun tidak berpengaruh banyak terhadap berat Bumi. Karenanya, meski terus diambil isinya, berat Bumi tidak mengalami penurunan yang signifikan.
"Jari-jari Bumi kita sekitar 6.400 km. Kalau kita buang kulit Bumi setebal 100 m saja, berat Bumi hanya akan berkurang sekitar 0,005%. Jadi angka penurunan itu kurang berarti," jelas Yohanes Surya. (Pernah dimuat di Majalah Intisari edisi September 2006)