Intisari-Online.com – Pada 2012, stasiun televisi Animal Planet menyiarkan tayangan yang diklaim memberikan penjelasan ilmiah mengenai putri duyung, termasuk membuktikan keberadaannya.
Tayangan tersebut dibuat sedemikian rupa hingga menyerupai film dokumenter, dilengkapi wawancara dengan “ilmuwan” (aktor bayaran) dan rekaman telepon-kamera. Dengan disclaimer yang sangat singkat di akhir acara yang menyatakan tayangan tersebut fiksi belaka, banyak pemirsa yang merasa bahwa tayangan tersebut membuktikan keberadaan putri duyung.(Baca juga: Mitos Hewan Sebagai Ragam Budaya)
Sebulan setelah tayangan tersebut disiarkan, National Oceanic and Atmospheric Administration mempublikasikan pernyataan di situs mereka yang intinya mengecam tayangan tersebut. “Tidak ada bukti bahwa humanoid akuatik pernah ditemukan,” salah satu pernyataan di situs tersebut.
Lalu, seperti apa penjelasan ilmiah mengenai putri duyung? Dalam mitologi, putri duyung (atau makhluk menyerupai putri duyung) pernah hidup ribuan tahun yang lalu.
Mitos putri duyung pertama ada sekitar 1000 SM. Menceritakan dongeng tentang seorang dewi Suriah yang meloncat ke dalam danau dan berubah menjdai ikan, namun kecantikannya yang luar biasa tidak dapat berubah, hanya bagian bawah saja yang berubah.
Sejak itu, dongeng mengenai putri duyung muncul di berbagai cerita rakyat di berbagai budaya di seluruh dunia.
Sepanjang sejarah, banyak petualang yang melaporkan dirinya melihat penampakan putri duyung, dengan tokoh yang paling terkenal adalah Christopher Columbus. Columbus mengklaim melihat putri duyung di dekat Haiti pada 1493.
Menurut American Museum of Natural History mendeskripsikannya sebagai “tidak secantik yang digambarkan, terkadang mereka mirip laki-laki.
Para ahli percaya, apa yang dilihat para petualang seperti Columbus bukanlah putri duyung, melainkan lembu laut dan dugong.
Seperti halnya monster Lock Ness, penjelasan ilmiah mengenai putri duyung mungkin hanya sebuah kasus kesalahan identitas. (LiveScience)