Intisari-Online.com – Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tak perlu membuat Anda kecil hati. Kalau Anda bijaksana, kesempatan ini justru bisa menjadi awal yang lebih menguntungkan. Berpikirlah positif untuk merebut kesempatan kerja yang lebih baik. Bagaimana kiatnya?
Hindari menyalahkan diri sendiri
Daripada cuma menganalisis dan menyangsikan kemampuan diri sendiri, lebih baik pusatkan perhatian dan upaya Anda untuk mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik. Kalau alasan PHK itu karena prestasi kerja yang kurang memadai, manfaatkan waktu yang ada sekarang untuk mencari jabatan yang benar-benar Anda sukai sehingga prestasi kerja Anda pasti akan melambung.
Ubah hal negatif menjadi positif
Menganggur memang membosankan dan bikin perasaan jadi tambah tertekan. Belum lagi kalau memikirkan sediaan kocek yang makin menipis. Tapi, Anda mesti ingat, menjadi penganggur ini toh tidak selamanya. Lebih baik manfaatkan energi untuk berburu kerja dengan sungguh-sungguh, agar kesempatan kerja yang Anda angankan bisa kesampaian. Semakin cepat Anda mendapatkan pekerjaan baru, semakin cepat pula segala masalah yang berkaitan dengan pengangguran akan berakhir.
Bertindaklah sekarang juga
Kenapa mesti menghabiskan waktu berminggu-minggu hanya untuk memikirkan hasil yang sesungguhnya sudah berlalu? Lebih baik mulai berburu pekerjaan secara sistematis sekarang juga. Kalau langsung menerima panggilan, dan merasa cocok, Anda bisa mengajukan penundaan hari pertama Anda masuk kerja barang dua minggu. Nah, dengan demikian Anda bisa memanfaatkan waktu ini untuk jalan-jalan dengan nikmat. Sebab, bukankah begitu kembali nanti Anda sudah punya pekerjaan yang bagus?
Pasang sasaran yang tinggi
Banyak orang salah sangka. Kalau baru kehilangan pekerjaan yang baik, mereka mengira tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan lain yang sebagus itu. Padahal, kenyataannya tidaklah selalu demikian. Untuk itu, jadikanlah karir Anda mendatang selangkah lebih maju, bukan malah mundur – biar cuma sedepa sekalipun. Apakah Anda kini bekerja atau sudah menganggur untuk beberapa waktu. Anda tetap sebuah pribadi yang unik. Bagaimanapun, Anda hari ini pastilah lebih baik daripada Anda dulu.
Tetapkanlah tiga jabatan tertentu yang Anda dambakan sebagai pilihan pertama, kedua, dan ketiga. Kalau Anda berhasil menyabet jabatan lebih tinggi dari jabatan terakhir, berarti tak cuma pekerjaannya yang lebih baik. Boleh jadi, perusahaannya pun lebih bonafid dan gajinya lebih oke pula. Cuma, kalau mencoba pun tak berani, bagaimana bisa mendapatkan yang demikian?
Usahakan untuk langsung menemui si pembuat keputusan
Begitu tiga jabatan sasaran tadi Anda tetapkan, rencanakanlah secara sistematis langkah-langkah untuk dapat menghubungi pejabat di setiap perusahaan yang langsung bertanggung jawab atas posisi yang Anda incar.
Manfaatkanlah pesawat telepon sebaik-baiknya untuk berburu kerja. Jangan menelepon dan menanyakan “apakah ada lowongan” begitu telepon diangkat. Kemungkinan besar Anda malah akan mendapatkan jawaban “tidak ada”, sekalipun ada. Lebih baik secara singkat Anda memperkenalkan diri untuk menyusun kepastian bisa diwawancarai.
Wawancara: kesempatan untuk “menawarkan” diri
Banyak pencari kerja yang maju wawancara dengan segudang rasa takut dan khawatir. Padahal, seharusnya mereka memandang wawancara itu sebagai kesempatan emas untuk memperbaiki hidup. Ketika tiba saatnya untuk wawancara, kenakanlah pakaian yang pantas, berbicaralah secara efektif dan tunjukkan minat yang besar atas kesempatan wawancara tersebut. Dengan begitu, pihak perusahaan akan semakin tertarik pada Anda.
Satu hal lagi yang mesti Anda ingat: jangan menunggu sampai ada iklan lowongan kerja yang sesuai di koran. Manfaatkan telepon sebaik mungkin, ciptakan kesempatan, dan menangkan persaingan. Selamat berjuang! (Intisari)