Intisari-Online.com – Kita selalu disarankan untuk mengonsumsi suplemen kalsium untuk mengurangi risiko osteoporosis jika kita tidak cukup mengonsumsi makanan yang kaya kalsium. Namun, berdasarkan meta-analisis baru, rekomendasi ini telah dipertanyakan oleh beberapa peneliti.
Meta-analisis yang dipublikasikan dalam British Medical Journal memicu perdebatan di kalangan ilmuwan. Sekelompok peneliti dari University of Auckland di Selandia Baru menganalisis kembali data yang sudah ada yang meneliti efek kalsium dan vitamin D pada suplementasi masalah jantung pada 29.000 wanita menopause. Mereka menyimpulkan bahwa suplemen kalsium (dengan atau tanpa vitamin D) meningkatkan risiko serangan jantung sebesar 25 persen, dan stroke sebesar 15 persen. Temuan ini menunjukkan bahwa risiko gangguan jantung lebih besar daripada potensi manfaat mengonsumsi suplemen kalsium.
Peneliti senior penelitian tersebut, Profesor Ian Reid, menunjukkan bahwa untuk setiap seribu orang mengonsumsi suplemen kalsium selama lima tahun, enam kasus serangan jantung akan terjadi sementara hanya tiga kasus patah tulang dapat dicegah.
Pernyataan Profesor Reid masih banyak diperdebatkan, terutama dari perwakilan industri suplemen yang antusias membantah. Mereka menilai penelitian tersebut memberikan bukti terlalu sedikit untuk bisa mengubah kebijakan kesehatan masyarakat.
Sepertinya perdebatan akan terus berlanjut. Sebelum kita mengetahui dengan pasti soal penelitian ini, alangkah bijaksananya bila kita tetap melanjutkan mengonsumsi suplemen kalsium tentunya atas anjuran dokter. Yang lebih penting lagi, pilihlah cara paling aman dan terbaik yaitu dengan memenuhi kebutuhan kalsium harian kita dari makanan yang kaya akan kalsium. (*)