Intisari-Online.com – Peranan terigu dalam konsumsi pangan penduduk di berbagai wilayah dunia ternyata sangat bervariasi. Di Timur Tengah dan Afrika Utara, 75% dari total konsumsi energi asal serealia mengandalkan gandum. Konsumsi gandum di daerah ini mencapai 140 kg/kapita/tahun. Konsumsi terigu di India dan Cina 40 – 50 kg. Di Indonesia pada dekade awal tahun 1990-an konsumsi terigunya baru sekitar 2 kg/kapita/tahun.
Sebelum tahun 1970-an Indonesia mengimpor serealia ini langsung dalam bentuk tepung terigu. Mungkin karena industri pengolahannya belum berkembang. Setelah itu, Indonesia mengimpor dalam bentuk gandum dan tepung terigu.
Dari tahun ke tahun impor dalam bentuk butiran gandum semakin meningkat dan proporsinya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan impor dalam bentuk tepung terigu.
Fluktuasi impor butiran gandum terlihat mencolok dan umumnya meningkat dengan tajam di saat produksi padi agak menurun. Hal ini mengindikasikan, beras dan terigu bersifat saling menggantikan. Ketiadaan yang satu dapat diisi oleh yang lain
Hanya saja butuh pengubahan pola pikir. Bukankah masih ada yang bilang belum sarapan meski sudah mengunyah roti tawar setangkup? (Rahasia Sehat Di Balik Makanan)