Pilih Kondom Sempurna untuk Penis

K. Tatik Wardayati

Editor

Pilih Kondom Sempurna untuk Penis
Pilih Kondom Sempurna untuk Penis

Intisari-Online.com – Memilih kondom sempurna untuk penis yang tepat sama halnya seperti memilih sepatu lari. Anda bisa memilih yang umum, memilih dengan membabi buta dari rak, dan itu akan membawa Anda hingga ke garis finish. Tetapi Anda harus meluangkan waktu untuk mempertimbangkan juga ukuran yang tepat, fitur yang berbeda yang mungkin sesuai dengan langkah Anda dan lingkungan, dan Anda pun dapat menikmati lomba lari lebih banyak.

“Banyak orang yang menyarankan penggunaan kondom, tapi sedikit yang memberikan tips bagaimana memilih kondom yang baik,” kata Mellisa White, penjual kondom online, seperti dikutip menshealth. Itu berarti Anda harus mengetahui faktor dalam ukuran, ketebalan, dan karet.

Kebanyakan pria merasa bahwa kondom cocok untuk semua ukuran. Mereka tidak menyadari apakah kondom yang dipakai terlalu besar atau terlalu menyadari, yang penting puas. Sebuah penelitian tahun 2010 dari The Kinsey Institute for Research on Sex, Gender and Reproduction di Indiana, menemukan bahwa kondom yang pas lebih dari dua kali lipat berisiko kehilangan ereksi, kesulitasn mencapai klimaks, dan kondom meleset, yang akhirnya menurunkan fungsi kontrasepsi itu sendiri.

Jika pernah memiliki pengalaman memakai kondom yang rusak, tukarkan ukuran kondom tersebut. Periksa kerusakan pada bungkusnya, dan jangan terlalu lama dikantongi. Berikut ini yang perlu diperhatikan dalam memilih kondom sempurna untuk penis Anda.

  • Tipis dan ultra tipis. Kebanyakan orang suka kondom ultra tipis. Bagi kebanyakan pasangan, ultra tipis karena bagaikan tidak memakai kondom. Jangan khawatir, semua karet sudah melalui pengujian ketat, sehingga lebih tipis tidak berarti perlindungan kurang.
  • Kontrol klimaks. Sepertinya ini masuk akal: kondom benar-benar membuat kepala penis kurang sensitif terhadap kenikmatan seks? Bagi sebagian pria yang tidak memiliki masalah, memang kepekaan pelumas dapat menyebabkan pengalaman antiklimaks. Karena itu kontrol klimaks dengan menggunakan pelumas sebelumnya, sehingga ini bisa memperlambat klimaks.
  • Jelajahi kesenangan pasangan. Pegunungan yang kecil dan lekukan-lekukan pada wanita dirancang khusus untuk memberikan orgasme yang lebih besar. Jenis-jenis kondom tertentu dapat menambahkan kesenangan bagi pasangan untuk mendapatkan orgasme.
  • Kulit domba. Kondom yang terbuat dari kulit domba bukan lateks atau plastik, dan berwarna-warni membuat Anda jatuh cinta pada pengalaman pertama. Mereka yang telah menggunakan kondom kulit domba mengatakan tidak akan menggunakan kondom yang lain. Kondom ini menawarkan ultra-sensitif yang sempurna, daya tahan lebih besar dan bebas lateks. Hanya saja, baunya mungkin musti harus membiasakan diri. Meski bisa mencegah kehamilan, kondom kulit domba ini tidak melindungi dari penyakit menular seksual, sehingga hanya ideal untuk pasangan monogami.
  • Spermisida. Dirancang untuk menghentikan gaya renang si sperma, spermisida ditambahkan pada beberapa kondom untuk mencegah kehamilan. Namun, bahan kimia dapat menyebabkan iritasi jika digunakan lebih dari sekali sehari, dan tidak melindungi terhadap HIV atau penyakit menular seksual. Gunakan kondom ini jika Anda berhubungan dengan pasangan dalam jangka panjang.
  • Sensasi pelumas. Penelitian dalam The Journal of Sexual Medicine 2013 menemukan bahwa pria yang menggunakan kondom dengan pelumas menjadi seperti terangsang seperti orang yang tidak menggunakan karet sama sekali. Anda dapat menambahkan pelumas yang berbasis silikon atau air merek apapun yang dibeli. Pelumas berbasis minyak yang digunakan dapat berisiko pada kondom Anda.
  • Bebas lateks. Sama seperti bagi orang-orang dengan alergi makanan bila makan di luar, beberapa orang sensitif terhadap lateks. Untunya, banyak perusahaan yang merespon dengan membuat kondom dari bahan alternatif, yaitu poliisoprena.
Nah, itu tadi tips memilih kondom sempurna untuk penis Anda. Apa pilihan kondom Anda?

Baca juga: Ingat, kondom membunuh sperma tapi tak membunuh HIV!