"Dua mobil yang dibelikan dijual semua. Jadi mobil ketiga yang terakhir dibelikan, BPKB-nya tidak diberikan karena takut dijual. Tapi ternyata mobil itu yang digunakan untuk bom bunuh diri oleh suaminya, Puji," ujar Rusiono.
BACA JUGA: Sering Terbangun Antara Pukul 3-5 Pagi Merupakan Tanda Anda Mengalami Kebangkitan Spiritual
Puji sendiri tidak masuk dalam kartu keluarga Koesni. Karena sejak masih usia 20 bulan, Puji diasuh kerabatnya di Magetan, Jawa Timur.
Puji adalah anak ketiga dari empat bersaudara dari Koesni, pengusaha jamu yang terkenal sukses.
Puji Kuswati melakukan bom bunuh diri bersama dua anak perempuannya, Fadhila dan Pamela Riskita, di GKI Diponegoro.
Sementara kedua anak laki-lakinya, Yusuf Fadil dan Firman Halim, meledakkan diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, dengan mengendarai sepeda motor.
Sementara Dita Upriyanto, sebagai kepala keluarga, melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat dengan mengendarai mobil. ((Ira Rachmawati)
BACA JUGA: Menurut PBB, Ternyata Begini Cara Mengenali Pelaku Bom Bunuh Diri
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Sempat Tak Restui Pernikahan Pasangan Pelaku Bom Surabaya".
Penulis | : | Intisari-online |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR