Advertorial
Intisari-Online.com – Pada tanggal 8 Maret 2014, Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang harusnya berangkat dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju ke Bandara Internasional Ibu Kota Beijing dilaporkan menghilang.
Pesawat ini melakukan kontak dengan pengawas lalu lintas udara kurang dari satu jam setelah lepas landas.
Setelah itu, tidak ada lagi kabar tentang pesawat yang membawa 12 awak kabin dan lebih dari 227 penumpang dari 15 negara ini, sampai hari ini.
Bisa dibilang misteri menghilangnya MH370 ini menjadi salah satu misteri terbesar di generasi kita.
Sebab bagaimana mungkin pesawat besar yang membawa 239 penumpang dan awak menghilang begitu saja di muka bumi tanpa ada yang bisa menemukannya atau mencari tahu apa yang terjadi?
Tidak heran ada banyak teori yang muncul karena hilangnya MH370.
Salah satunya dari pakar penerbangan yang berkumpul untuk membahas kemungkinan skenario saat-saat terakhir pesawat MH370 di Australia’s 60 Minutes.
Pakarpenerbangan yang berkumpul terdiri dari pilot dan instruktur senior Boeing 777 Simon Hardy, mantan penyelidik senior Biro Keselamatan Transportasi Kanada Larry Vance, ahli keselamatan penerbangan Kapten John Cox, mantan Komisaris Utama Biro Keamanan Transportasi Australia Martin Dolan dan John Dawson, pengacara yang mewakili keluarga dalam kasus MH370 dan MH17.
Pendapat mereka terbagi atas apakah pesawat Malaysia Airlines kehabisan bahan bakar atau sengaja jatuh ke lautan.
Beberapa ahli menduga pesawat jatuh ke lautan.
"Pesawat itu mungkin telah mengalami masalah dan membuat orang-orang mati karena sesak napas. Itu bisa saja merupakan pembunuhan terencana. Sehingga mayat-mayat itu tidak pernah ditemukan,” ucap John Dawson.
Baca juga:Empat Tahun Menghilang, Pria Ini Klaim Temukan Pesawat MH370 dari Google Earth
Ucapan Dawson didukung oleh Hardy.
Dia menganggap Kapten Zaharie Ahmad Shah, pilot MH370, sengaja menerbangkan pesawat di sepanjang perbatasan dengan Thailand untuk menghindari deteksi dari radar baik negara itu.
Lalu tepat berada di atas kota kelahirannya di Penang, dia mengucapkan 'selamat tinggal' sebelum menjatuhkan pesawat ke Samudera Hindia.
"Ketika pesawat terbang melintasi Thailand dan Malaysia, ia berlari menyusuri perbatasan dan berliku-liku di bawahnya, yang berarti itu akan masuk dan keluar dari kedua negara itu, yang merupakan tempat yurisdiksi mereka,” terang Hardy.
"Jika Anda menugaskan saya untuk melakukan operasi ini dan mencoba dan membuat 777 menghilang, saya akan melakukan hal yang sama.”
"Sejauh yang saya ketahui, cara ini sangat akurat dan saya pikir itu berhasil. Karena militer tidak datang untuk mencegat pesawat."
Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda setuju dengan para ahli penerbangan di atas?
Baca juga:Laporan Akhir Pencarian MH370: Tak Terbayangkan dan Sulit Diterima Secara Sosial