Advertorial

Sering Dijumpai di Indonesia, Ternyata Suku Ini Tidak Memiliki Kewarganegaraan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Intisari-online.com - Suku adalah sebuah koloni yang biasanya mendiami suatu tempat tertentu dan dianggap sebagai penduduk asli sekitar.

Namun bagaimana jika sebuah suku ternyata tidak memiliki kewarganegaraan, bahkan suku-tersebut tinggal dan berpindah tempat?

Suku apakah itu?

Melansir Carter News Agency, suku yang menghabiskan hidupnya tinggal di atas Air, mereka disebut sebagai orang-orang Bajau atau suku Bajau.

Terkadang mereka juga dijuluki sebagai 'Sea Gypsi', beberapa gambar berhasil diambil ketika suku Bajau ditemukan di daerah Kalimantan.

Baca Juga :Suku Nomaden di Mongolia Terancam Punah Akibat Pembelotan dari Generasi Muda Mereka

Suku Bajau termasuk salah satu suky yangsangat terkenal dan sudah sangat mendunia. Mereka dikenal sebagai penjelajah lautan.

Suku ini memang berbeda dengan suku-suku pada umumnya mereka biasa hidup nomaden di Perairan.

Suku ini sudah terbiasa menghabiskan hidupnya di atas air.

Sebuah mitos menyebutkan bahwa mereka akan sakit jika meninggalkan kehidupan di air.

Sehari-hari, orang suku Bajau hidup dan beraktivitas di atas Laut dengan menggunakan perahu kano.

Mereka biasa menyelam hingga 20 Meter dan hanya menggunakan peralatan tradisional.

Sebagian besar orang Bajau tidak memiliki kewarganegaraan, namun mereka sangat mudah dijumpai di beberapa titik di Asia tenggara.

Bahkan suku ini sangat banyak di jumpai di sungai-sungai daerah Kalimantan.

Namun, kerena tidak memiliki kewarganegaraan, mereka tidak ada hak untuk menetap di darat.

Mereka juga tidak pernah bisa mengirim anak-anak mereka ke sekolah-sekolah Melayu, karena kartu identitas Malaysia dibutuhkan untuk akses pendidikan.

"Bagi orang Bajau, hidup di atas air hanyalah bagian dari diri mereka sendiri," ujar seorang reporter Carter News Agency saat mengunjungi suku Bajau.

Rumah mereka dibangun di atas perairan dangkal.

Orang-orang Bajau sehari-harinya hanya mengandalkan lautan. Sebab mereka sudah terbiasa hidup sederhana seperti ajaran nenek moyang mereka.

Baca Juga :'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat

Artikel Terkait