Intisari-Online.com – Seks adalah salah satu topik yang benar-benar luar biasa. Salah sedikit saja membicarakannya, maka bisa terjadi kesalahpahaman. Kebanyakan orang berpikir bahwa wanita tidak memiliki banyak masalah ketika membicarakan seks, ternyata itu salah. Berikut ini mitos-mitos yang sering dipercayai oleh wanita, dan mitos seks ini sebaiknya jangan lagi dipercayai lagi oleh wanita.
- Mitos: wanita tidak memiliki masalah seksual. Wanita juga menghadapi banyak masalah seksual yang tidak umum. Masalah seperti gairah rendah, kurang orgasme, hubungan yang sakit, dll, sehingga para wanita tidak melakukan seks. Sebaiknya lakukan check up bersama, jika hubungan seksual menghadapi masalah besar.
- Mitos: hasrat seksual wanita berbeda dengan pria. Ini sama sekali tidak benar. Pria dan wanita tidak berbeda dalam hasrat seksual, hanya sangat mirip dalam kebutuhan mereka untuk seks. Variasi hasrat seksual lebih terkait dengan hubungan daripada gender.
- Mitos: hasrat seksual wanita menurun setelah menopause. Mungkin benar untuk beberapa wanita, tapi tidak seluruhnya benar. Beberapa wanita pasca menopause dilaporkan mengalami peningkatan hasrat seksual. Bisa jadi karena tidak lagi takut hamil dan kurangnya stres. Jadi bila mengatakan hasrat seksual karena menopause, rasanya benar-benar tidak adil.
- Mitos: orgasme satu-satunya merasa puas secara seksual. Bagi kebanyakan wanita, dengan foreplay seperti memeluk, sudah lebih daripada seks. Dan jika itu hilang, mereka mungkin tidak akan pernah merasa puas. Jadi, bagi wanita bukan orgasme satu-satunya yang membuat bahagia.
- Mitos: tidak hamil jika berhubungan pada saat menstruasi. Berhubungan seks pada saat menstruasi bukanlah cara untuk menghindari kehamilan. Sperma dapat hidup selama berhari-hari ketika memasuki tubuh. Nah, jika kemudian berovulasi, maka bisa kemungkinan terjadi kehamilan.
- Mitos: film porno bukan untuk wanita. Jangan salah. Wanita pun bisa menikmati menonton film porno sebanyak pria, bahkan gambar erotis itu dapat memanaskan para wanita.
- Mitos: menikah seks yang sehat. Sayangnya ini juga tidaklah benar. Pernikahan bukanlah lisensi untuk berhubungan seks dan juga tidak berarti bebas dari segala kejahatan yang berhubungan dengan seks. Baiknya adalah seks dalam pernikahan selalu konsensual dan paling aman.
- Mitos: coitus interruptus tidak akan membantu menghindari kehamilan. Jika kita berpikir menggunakan rencana pra-ejakulasi dan menariknya keluar tepat sebelum klimaks dan ini membuat tidak hamil, rasanya tidak selalu benar.
- Mitos: membuat suara adalah satu-satunya cara untuk menikmati. Beberapa wanita mengeluarkan suara, sementara yang lain memilih diam. Ini tidak berarti mereka kurang menikmatinya. Pria tentunya senang jika pasangannya berteriak, tapi jika wanita tidak ingin melakukannya, ya jangan dipaksakan, cobalah cara lain, atau katakan saja nanti.
- Mitos: seks vagina membuat orgasme. Kebanyakan orang berpikir seks vagina adalah satu-satunya cara wanita dapat menikmati seksual yang tinggi. Ini tidak benar. Ada banyak cara lain untuk memenuhi kebutuhan seks para wanita. Apa coba?
Nah, itu tadi mitos seks yang sebaiknya jangan dipercayai lagi oleh wanita.