Hati-hati Sindrom Post-Holiday Blues!

Moh Habib Asyhad

Editor

Hati-hati Sindrom Post-Holiday Blues!
Hati-hati Sindrom Post-Holiday Blues!

Intisari-Online.com -Jangan berpikir semua orang berhagia dengan liburan yang dilaluinya. Di beberapa tempat, sebagian orang menganggap liburan sebagai roller coaster yang berada di fase turun. Entah itu dikarenakan ekspektasi tinggi yang tak kesampaian, atau ketakutan kembali ke fase-fase kesepian saat bekerja.

Beberapa ahli mengatakan depresi pasca liburan adalah sesuatu yang lumrah adanya. Perasaan sedih, bersalah, marah, apalagi jika liburan yang dilaluinya tidak membuatnya lebih bahagia.

Sindrom ini biasanya dimulai dengan gejala munculnya perasaan sedih, rasa bersalah, marah, tidak bahagia, sampai yang parah; insomnia, pemarah, nafsu makan menurun drastis, sulit konsentrasi, cemas, dan lain sebagainya.

Beberapa hari yang lalu, bisa jadi Anda tengah menyantap hidangan terlezat dengan orang terdekat Anda. Setelah itu berlalu, Anda akan kembali ke fase bekerja, meringkuk di tengah tumpukan dokumen-dokumen yang membosankan. Rasanya cukup normal saat Anda sedikit kecewa dengan liburan yang sementara, tapi jangan sampai Anda membiarkan perasaan itu menguasai Anda. Oleh karena itu, ada baiknya Anda merencanakan hal-hal berikut:

- Buatlah rencana

Merancang ulang jadwal liburan itu penting. Pilihlah waktu-waktu yang tepat, di sela-sela kesibukan Anda untuk menghubungi lagi teman-teman Anda yang terlewat saat liburan sebelumnya. Makan malam sederhana akan membuat Anda jauh lebih senang daripada sebelumnya.

- Ciptakan pilihan yang sehat

Menciptakan pola hidup sehat semoga bisa menghilangkan rasa stres Anda karena liburan yang kurang berkualitas. Makan yang bergizi, berolahraga, diyakini mampu menjaga diri dari depresi yang berkelanjutan.

- Tetap bersosialisasi

Tidak terasa, beberapa hari yang lalu kita masih bersendau-gurau dengan kerabat dan kawan-kawan kita, tapi saat ini kita sudah dihadapkan kembali dengan dokumen-dokumen yang harus segera digarap. Pasti akan muncul rasa kesepian. Menjaga komunikasi dengan kerabat dan teman adalah kunci utama untuk menghindari sindrom pasca liburan.

- Carilah bantuan

Jika Anda sudah benar-benar terjangkit post-holiday blues, jangan sungkan-sungkan untuk meminta bantuan. Bisa keluarga, bisa juga langsung ke ahli kesehatan. Kadang terkesan klise, gangguan ini bisa hilang dengan sendirinya setelah kita mendengar suara orang kita anggap paling dekat, meski hanya melalui gagang telepon. (Huffington Post)