Intisari-Online.com -Belajar membaca-menulis pada anak adalah suatu proses yang timbul karena dukungan lingkungannya. Jadi, orangtua tidak perlu memaksakan kehendak pada anak.Unsur "bermain", "kesenangan", dan "kesiapan anak" memegang peranan penting dalam mengajar anak.Ada tahapan-tahapannya untuk menggiring minat ke arah sana.Pada dasarnya, tidak ada patokan usia kapan seorang anak harus dirangsang belajar membaca. "Yang penting, kesiapan anak. Siap tidaknya untuk belajar muncul dari diri anak sendiri," kata Henny Supolo Sitepu, pengurus Yayasan Anakku dan penyelenggara Sekolah Al Izhar."Biasanya ditandai dengan adanya pertanyaan atau permintaan anak; 'Ini apa?', 'Bacain dong!', 'Kenapa begitu?' itu menunjukkan tahapan awal kesiapan anak belajar membaca."Pada awalnya perhatian anak memang hanya tertuju pada objek yang tergambar di buku. Tapi lama-kelamaan ia pun ingin tahu makna dari tulisan di bawah gambar itu.Glenn Doman dalam buku Mengajar Bayi Anda Membaca menyebutkan, anak usia 18 bulan hingga 4 tahun memiliki rasa ingin tahu yang amat besar.Rasa ingin tahu tersebut tak hanya muncul ketika melihat simbol yang tertera dalam buku, tapi juga setiap kali mereka menemukan sesuatu di luar ruang.Misalnya ketika melihat tulisan "exit" di pintu gedung bioskop, anak pun bertanya, "Apa sih itu?" Juga ketika anak melihat iklan di TV, ia akan berusaha ingin tahu arti simbol yang ada.Makin sering anak melihat dan dijelaskan, simbol-simbol itu menjadi bermakna dan mempunyai arti bagi mereka.Menurut Glenn Doman, dengan menonton siaran niaga di TV yang memperlihatkan tulisan dengan huruf berukuran besar, diiringi dengan pengucapan yang kuat dan jelas, anak-anak secara tidak sadar mulai belajar membaca.(Bersambung)--Tulisan ini dimuat di Buku Kumpulan Artikel Psikologi Anak oleh PT Intisari Mediatama, Cetakan I, April 1999.Judul Asli tulisan ini adalah "Memupuk Minat Baca Anak".