Untuk Anak, Luangkan Waktu 15 Menit Tanpa Gadget

Ade Sulaeman

Editor

Untuk Anak, Luangkan Waktu 15 Menit Tanpa Gadget
Untuk Anak, Luangkan Waktu 15 Menit Tanpa Gadget

Intisari-Online.com - Mungkin Anda belum tahu, di Indonesia terdapat 4 juta orang yang bekerja di luar negeri dan harus berpisah dengan keluarganya.

Jumlah tersebut belum termasuk keluarga yang tinggal berbeda kota dengan alasan karena orangtuanya bekerja atau sekolah lagi.

Berkat kemajuan teknologi, komunikasi tak sulit lagi dilakukan meski jarak memisahkan.

“Tapi, jangan sampai teknologi yang maju malah memisahkan jarak antara keluarga, khususnya pasangan yang tinggal sekota dan serumah,” kata Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. , Psikolog Anak dan Keluarga dalam acara SariWangi.

Kenapa? Karena kecanggihan tersebut malah membuat orang malas berkomunikasi. Tinggal serumah tapi berkomunikasi lewat BBMatau SMS.

“Mereka menyia-nyiakan kesempatan bertemu anggota keluarganya begitu saja. Akibatnya, momen-momen berharga bersama seperti saling mencurahkan perasaan ataupun berperan serta secara langsung seiring dengan tumbuh kembang anak terlewatkan tanpa makna.”

Padahal, lanjut Nina, setidaknya dalam sehari luangkan waktu 15 menit tanpa gadget, berkomunikasi dengan keluarga, entah itu mengobrol atau nonton film bersama.

“Agar berkualitas jangan lupa berikan pelukan, belaian, gerak tubuh, suasana saat komunikasi yang sama pentingnya dengan obrolan itu sendiri.”

Tentu saja, saat mengobrol jangan memberikan tatapan yang tajam. “Lakukan dengan kalimat yang mesra atau berikan bau-bauan tertentu yang ada di tubuh orangtua atau anak. Misalnya, bau asam anak menimbulkan rasa kangen.”

Komunikasi tak mesti dilakukan di rumah, di tengah kemacetan pun bisa dilakukan.

“Misalnya, saat mengantar anak ke sekolah,bersama-sama pergi kerja, atau sambil mendengarkan musik. Dari obrolan tersebut, secara tak langsung orangtua juga menularkan nilai-nilai kebaikan kepada anak-anak.”

Cara lain, saat makan bersama, minum teh di sore hari, dan membacakan cerita buat anak.

“Jangan sampai kehilangan waktu dan hargailah waktu yang ada. Apalagi jika kebiasaan menyisihkan waktu untuk mengobrol itu sudah dilakukan sejak anak masih kecil.”

Kecuali, lanjut psikolog yang akrab dipanggil Nina ini, jika ada masalah berat tentu saja tidak cukup hanya 15 menit mengobrol.

“Makin sering berkomunikasi, hubungan antara keluarga punmakin dekat dan akrab. Ibaratkan kehangatan itu adalah investasi. Jadi, ketika ada masalah berat, mengajak ngobrol adalah hal yang biasa karena sudah terbiasa berkomunikasi dengan baik sebelumnya. Jadi, tidak ada ruginya, kan, meluangkan waktu tersebut.”

(Nove/tabloidnova.com)