Intisari-Online.com -Sebuah studi baru menegaskan pentingnya "meluangkan waktu" sebelum mengambil keputusan.
Para peneliti menemukan, mempersiapkan waktu luang sekian detik, sebelum memutuskan sesuatu dapat mengarah ke
peningkatan akurasi dalam pengambilan keputusan."Menunda terjadinya proses pengambilan keputusan sekecil 50 hingga 100 milidetik memungkinkan otak untuk memusatkan perhatian pada informasi yang paling penting dan memblokir distraksi yang tidak relevan," kata Jack Grinband, Ph.D., seorang ilmuwan penelitian asosiasi di Taub Institute. Hal ini juga diperkuat dengan argumen seorang asisten profesor radiologi klinis di Columbia University Medical Center. "Cara tersebut lebih efektif daripada bekerja lebih lama atau lebih keras dalam
membuat keputusan. Sebab, otak hanya menunda timbulnya keputusan untuk titik lebih menguntungkan dalam segi waktu."(Baca juga:
Ketika Bingung Mengambil Keputusan)Sebagai bagian dari penelitian yang diterbitkan dalam jurnal
PLoS ONE, peserta studi diminta untuk melihat sejumlah titik yang bergerak di komputer. Titik-titik ini bergerak secara acak, namun peserta diminta untuk mengatakan arah dari titik-titik tersebut. Apakah titik tersebut bergerak ke kanan atau ke kiri.Kemudian, satu set titik baru datang ke layar. Ini menyulitkan peserta untuk menentukan arah mana set titik awal yang bergerak tersebut. Ketika satu set titik baru datang dan bergerak dalam arah yang sama dari set titik awal, sebagian besar dari peserta dapat mengidentifikasi arah titik-titik tersebut bergerak. Namun, ketika set titik baru datang dan bergerak berlawanan arah dari set titik awal, para peserta membuat lebih banyak kesaelahan.
Para peserta lantas diminta untuk mengatakan apa arah titik-titik bergerak, secepat dan seakurat mungkin. Tak hanya itu, semua peserta juga diizinkan untuk memberikan tanggapan mereka kapan saja setelah set baru dari titik-titik pindah ke layar.(Baca juga:
Mengambil Keputusan)Dalam percobaan kedua, para peneliti mempresentasikan tugas yang sama untuk peserta, dengan satu perbedaan: para peserta mendengar suara "klik" sebagai pertanda ketika mereka harus memberikan respon.