Intisari-0nline.com - Di masa sekarang, kita hidup di dunia yang sibuk, di mana banyak hal terjadi sekaligus, dalam waktu yang bersamaan. Sebagai solusinya, beberapa dari kita mungkin beranggapan, menjadi multitasking adalah cara untuk bersaing dengan ritme "cepat" agar tak tertinggal. Mulai dari memeriksa email sambil hangout dengan teman, atau sembari mengerjakan laporan selama rapat, segala cara pun kita lakukan agar semua selesai pada waktu yang bersamaan.(Baca juga: Tak Semua Bisa Multitasking)Menjadi multitasking sendiri berarti berusaha untuk melakukan lebih dari satu hal dalam satu waktu. Memang, di era smartphone, tablet, dan laptop portabel, mudah bagi kita untuk menjadimultitasking, bahkan tanpa kita sadari. Sebagian dari kita mungkin kerap memeriksa laman jejaring sosial di saat rapat, atau selama mengerjakan laporan.Namun, menjadi multitasking tak selalu dapat menjamin produktivitas. Penelitian menemukan, hanya 2 persen dari multitasking yang kita lakukan berjalan efektif. Dapat diartikan, 98 persen sisanya, yang kita lakukan atas nama "produktivitas" hanyalah serupa "ayam yang berlarian tanpa kepala", dan justru berakhir kacau.Mengejutkannya, peningkatan produktivitas justru terjadi ketika kita hanya melakukan satu hal saja dalam satu waktu.
Multitasking dengan telepon (atau iPad, tablet, dan lain sebagainya) kini menjadi begitu umum ditemui. Namun, bertentangan dengan pemikiran populer yang menganggap ini adanya perangkat elektronik sebagai sarana multitasking, adanya kecanduan perangkat elektronik mobile justru mengganggu multitasking. Akibatnya, kinerja dan produktivitas pun mengalami penurunan.Lalu apa yang mengakibatkan hal tersebut bisa terjadi? Ternyata, otak kita tidak pandai melakukan lebih dari satu hal pada satu waktu. Sebuah studi menemukan, otak akan kewalahan ketika dihadapkan dengan banyak tugas.Ketika kita mencoba untuk menjadimultitasking, otak akan mengalami "kemacetan" informasi. Akibatnya, bukannya menangani banyak hal secara bersamaan, otak justru dengan cepat bergerak perhatiannya, dari satu hal ke hal berikutnya.(Baca juga: Strategi Mengurai Multitasking)Sudah waktunya untuk meletakkan smartphone kita sekarang. Menjadi produktif dengan menyelesaikan banyak tugas sekaligus bukan hanya membuat kita lebih letih, tetapi juga membuat kita kurang mampu menangani tantangan beban kerja yang tinggi. Tetaplah fokus dan berkonsentrasi untuk menyelesaikan satu tugas dalam satu waktu. Siapa tahu, dengan begitu kita mungkin dapat mengerjakan lebih banyak hal dan merasa jauh lebih tenang.(Huffingtonpost)