Intisari-Online.com - Memang, meminta maaf bukanlah hal yang mudah. Bertanggung jawab atas kesalahan yang menyebabkan orang lain terluka tak jarang memerlukan usaha yang cukup keras. Mulai dari memberanikan diri untuk sekadar merangkai kata, hingga memberi benda atau hadiah yang bisa membuat orang lain terenyuh dan memaafkan kesalahan kita.(Baca juga:3 Hal Penting Ketika Minta Maaf)Namun, sebuah studi yang dilakukan oleh sejumlah peneliti dari University of Valencia, Spanyol mengungkapkan, indera pendengar bisa mempengaruhi apakah seseorang akan menerima maaf kita atau sebaliknya. Karenanya, meminta maaf diyakini "lebih ampuh" bila disampaikan lewat telinga kanan.Adapun hasil studi tersebut menjelaskan, telinga kanan dari seseorang yang sedang marah lebih mampu menerima suara ketimbang telinga kiri. Jadi ucapan maaf sepenuh hati yang disampaikan lewat telinga kanan, 70 persen diyakini bisa diterima ketimbang disampaikan lewat telinga kiri. Para peneliti lantas melakukan penelitian terhadap sekitar 30 partisipan yang berusia muda. Penelitian dilakukan dengan membangkitkan amarah ke-30 partisipan tersebut dengan cara memaki atau membuatnya kesal dengan pernyataan-pernyataan yang menyudutkan.Ketika mencapai titik amarah, peneliti kemudian mengukur detak jantung, tekanan darah dan level hormon testosteron seluruh partisipan.(Baca juga:Meminta Maaf Adalah Bentuk Penyembuhan Harga Diri)Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dalam keadaan marah, telinga kanan akan lebih mudah menerima suara orang lain. Seluruh proses kerja di otak kiri lebih banyak dipengaruhi dari sumber suara di telinga kanan.(Chic)