Intisari-Online.com - Tak lama lagi si kecil akan ikut Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hari-hari yang akan dilaluinya tentu tidak akan pernah sama. Lingkungan PAUD akan menjadi bagian dari dunia anak kita. Sebelum ikut Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), anak perlu mengembangkan keterampilan bergaul dengan teman sebayanya. Tentu orangtua perlu membantu anak dalam berinteraksi secara positif dengan temannya agar anak siap bergaul saat masuk PAUD.
Umumnya antara satu minggu hingga satu bulan anak sudah bisa beradaptasi dengan dunia barunya di PAUD. Jika anaknya sudah mandiri, satu sampai dua hari saja mereka sudah bisa menyatu dengan lingkungan di PAUD. Sebaliknya, anak yang belum matang dan tidak ada persiapan sebelumnya, proses adaptasinya bisa lama. Meski sudah berjalan tiga bulan atau bahkan satu tahun, anak selalu mengalami kecemasan.
(Baca juga: Penyebab Anak Terlambat Bicara)
Ketika anak sulit bergaul
Salah satu penyebab anak sulit bergaul adalah kurangnya interaksi dengan teman sebaya. Apalagi kalau dia anak semata wayang. Tentu, dia tidak memiliki pengalaman berinteraksi dengan saudara kandung di rumah. Hal yang sama juga bisa terjadi pada anak bungsu yang memiliki saudara dengan perbedaan usia cukup jauh.
Oleh karena itu, Derry Iswidharmanjaya dan B. Sekarjati Svasti-ningrum dalam buku Bila Anak Usia Dini Bersekolah (2008) menyarankan, ada baiknya jika orangtua mengajak anak untuk bergaul dengan teman seusianya sebelum ia bersekolah.
Misalnya, dengan mengajak anak ke taman bermain dan memberi kebebasan terhadap anak untuk berinteraksi. Lantas bagaimana dengan anak yang keluarganya tinggal di daerah perumahan yang agak tertutup? Tentu kesempatan berinteraksi dengan anak-anak sebayanya semakin kecil, bukan?
Nah, untuk menyiasatinya, psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani menyarankan, orangtua bisa memanfaatkan momen-momen pertemuan orangtua, seperti pertemuan keluarga besar atau reuni teman sekolah, untuk sosialisasi anak.
(Baca juga: Tanda Anak Kreatif)
“Biasanya dalam momen seperti itu selalu ada orangtua yang membawa anaknya, nah, ini bisa kita manfaatkan agar anak bisa berinteraksi dengan teman sebayanya,” papar psikolog dari Lembaga Psikologi Terpadu Universitas Indonesia yang kerap disapa Nina ini.
Problem keterampilan bergaul ini, menurut Nina, juga tergantung kualitas kelekatan anak dengan orangtua, terutama ibu. Hubungan ibu-anak ikut menentukan tingkat kematangan si kecil. Jika hubungan kelekatan mereka berkualitas, kemungkinan anak akan mudah dilepas. Anak percaya bahwa di sekolah dia aman bersama guru dan teman-temannya.
---
Tulisan ini ditulis di Majalah Intisari Extra Mei 2014 dengan judul asli Agar Anak Siap Bergaul Saat Masuk PAUD.