Intisari-Online.com - Kesepian sedang mewabah di Inggris. Office for National Statistics menemukan bahwa Inggris menjadi ibukota yang penduduknya paling kesepian di Eropa. Masyarakat Inggris cenderung kurang memiliki persahabatan yang kuat atau hubungan yang akbrab dengan tetangga.
Pada awal tahun ini, penelitian oleh Profesor John Cacioppo dari University of Chicago menemukan bahwa kesepian menjadi dua kali lebih buruk bagi kesehatan orang tua.
(Baca juga: Kenapa Orang Denmark Bahagia?)
Sedangkan, pada tahun 2010, Mental Health Foundation menemukan bahwa kesepian di kalangan anak muda perlu diperhatikan. Anak muda berusia 18-24 tahun yang disurvei cenderung sering kesepian, sehingga mereka merasa khawatir dan tertekan.
“Ada hubungan yang erat antara kesepian pada anak muda dan kesehatan mental – hal ini terkait dengan peningkatan stres, depresi, kecemasan, kecanduan, penurunan kogniif, dan bunuh diri,” kata Paul Farmer, kepala eksekutif Mind, dan Jenny Edwards, kepala eksekutif Mental Health Foundation.
Lantas, apa yang bisa dilakukan kaum muda untuk memerangi kesepian?
(Baca juga: Interaksi Sosial Menurunkan Risiko Bunuh Diri di Kalangan Laki-laki)
Dr Grant Blank, peneliti dari Oxford Internet Institute mengatakan bahwa media sosial dan internet dapat memberikan keuntungan, sekaligus masalah. Internet bermanfaat karena memungkinkan kita berkomunikasi dengan orang yang jauh, namun tidak ketika internet mulai menggantikan komunikasi tatap muka.
Kesepian sedang mewabah di Inggris, dan tidak menutup kemungkinan wabah tersebut juga bisa melanda Indonesia. Untuk mengobati kesepian, seseorang perlu ngobrol tatap muka dengan rekannya. Ngobrol mungkin tampak seperti buang-buang waktu, tetapi hal ini membantu untuk melindungi seseorang dari efek emosional dan psikologis karena ketegangan pekerjaan sehari-hari. (The Guardian)