Intisari-Online.com - Selain memberi dampak negatif pada psikologi anak, sebuah penelitian menemukan, hukuman fisik bikin anak berisiko sakit jantung dan obesitas. "Anak-anak yang mengalami kekerasan fisik, seksual, dan emosi atau anak-anak yang ditelantarkan mempunyai risiko obesitas pada kemudian hari," ungkap dr. S. Djokomuljanto, SpA, dokter spesialis anak Rumah Sakit Siloam lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.Serupa dengan pendapat tersebut, sebuah penelitian dr. Andrea Danese, dokter psikiatri anak dan remaja di King's College London's Institute of Psychiatry di Inggris menemukan, sekitar 36% anak yang mengalami kekerasan baik fisik, seksual, maupun emosi akan mengalami obesitas saat dewasa. Penyebabnya adalah depresi yang terjadi pada anak-anak yang mengalami kekerasan.Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Jennifer Alvaser juga menemukan hubungan antara kekerasan pada anak dengan obesitas pada masa dewasa. Djokomuljanto mengira, semua mungkin disebabkan karena anak-anak yang mengalami gangguan pola makan. Hubungan kekerasan fisik sendiri juga berhubungan dengan risiko jantung (serangan jantung) ketimbang anak yang tidak mengalami kekerasan.Ada pun kekerasan pada anak memiliki prevalensi dan hubungan risiko dengan masalah kesehatan seperti kanker, penyakit kardiovaskular, diabetes, gangguan kejiwaan, dan lainnya. Ini menunjukkan hukuman fisik bikin anak berisiko sakit jantung dan obesitas. Meski begitu,hanya sedikit mekanisme yang diketahui, sementara anggapan ini sendiri masih memerlukan penelitian yang mendalam. (Birgitta Ajeng/ Pernah dimuat di Majalah Intisari Ekstra 1001 Solusi Untuk Keluarga Muda)