Intisari-Online.com – Rasa kasih sayang orangtua kepada anak memang harus ditunjukkan secara nyata, sesuai dengan tahap perkembangannya. Masalahnya, sering kali anak merasa bahwa kasih sayang yang ditujukan orangtua padanya belum cukup. Anak ingin agar orangtua mencurahkan seluruh perhatian kepada dirinya. Umumnya, anaka akan mempelajari cara-cara yang paling efektif untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Kadang, mereka mencari perhatian dengan marah. Bahayanya, jika dengan marah anak selalu mendapatkan perhatian, maka ia mulai mengembangkan kebiasaan itu. Untuk mencegahnya berikut adalah enam cara hadapi si kecil yang haus perhatian menurut buku Membantu Anak Balita Mengelola Amarahnya (2004) karangan Dr. Seto Mulyadi, M. Psi.
Bersikap tenang, jangan terburu-buru atau panik dengan berusaha memenuhi semua keinginan anak ketika ia marah. Adalah wajar jika seorang anak marah karena keinginannya tidak terpenuhi. Namun, menuruti keinginan anak setiap kali ia marah akan memberikan dampak buruk karena anak belajar dari pengalaman. Kemungkinan besar, ia akan mengulangi perilaku yang sama untuk mendapatkan perhatian.
2. Gunakan humor untuk mencairkan suasana
Misalnya, menggoda dan menggelitik anak, sambil menanyakan mengapa ia marah. Terkadang, salah satu cara hadapi si kecil yang haus perhatian ini cukup berhasil.
Minta maaflah pada anak sekaligus jelaskan mengapa kita tidak mampu memberikan seluruh perhatian padanya. Jangan menggunakan kalimat yang panjang dan berbelit-belit. Gunakan kalimat yang singkat dan jelas sesuai permasalahan, mengingat masih sedikitnya perbendaharaan kata yang dikuasai anak balita.
Hindari menggunakan kata “tidak” atau “jangan” kepada anak, yang akan menyebabkan dia menjadi reaktif. Selain itu, kita juga harus mengatur nada suara pada saat berbicara pada anak. Jangan berteriak. Gunakan suara tenang, tetapi jelas (tidak bernada marah).
4. Yakinkan anak bahwa ada cara lain yang lebih baik untuk mendapatkan perhatian
Katakan pada anak bahwa kemarahan belum tentu menyelesaikan masalah. Ada cara lain yang lebih efektif untuk menyelesaikan masalahnya, misalnya dengan mengatakan apa yang ia butuhkan kepada orangtua. Yakinkan kepada anak bahwa cara ini jauh lebih baik daripada marah. Namun jangan lupa, jika anak menuruti kita dan berperilaku baik, berikan perhatian lebih dan pujian positif.
5. Ajarkan anak untuk bersikap sabar
Sesuatu yang diinginkan oleh anak belum tentu ia dapatkan segera. Mungkin saja ia baru mendapatkannya beberapa saat kemudian. Begitu juga dengan perhatian orangtua. Ada kalanya orangtua sibuk dan tidak dapat diganggu. Karena itu, penting mengajarkan anak untuk bersabar.
Penulis | : | Chatarina Komala |
Editor | : | Chatarina Komala |
KOMENTAR