Mengajarkan Anak Bagaimana Cara yang Sehat Menghadapi Kekalahan

Birgitta Ajeng

Editor

Mengajarkan Anak Bagaimana Cara yang Sehat Menghadapi Kekalahan
Mengajarkan Anak Bagaimana Cara yang Sehat Menghadapi Kekalahan

Intisari-Online.com - Siapa yang tak ingin menang? Siapa pula yang tak ingin dapat nilai bagus? Sayangnya, di dalam hidup ini, kita tak selalu menjadi pemenang. Menghadapi kekalahan adalah sesuatu yang pahit. Juga bagi anak-anak. Namun, banyak hal yang dapat dipelajari di balik kekalahan. Adalah tugas orangtua mengajarkan anak bagaimana cara yang sehat menghadapi kekalahan sehingga menjadi pemicu semangat anak untuk memperbaiki kegagalannya.

1. Jangan mengecam dan menyalahkan anak pada saat mereka mengalami kegagalan. Anak akan merasa kegagalan itu sebagai sesuatu yang menakutkan, bukan sesuatu yang wajar dalam kehidupan ini.

2. Jangan menempelkan label-label buruk seperti ‘bodoh’, ‘ayam sayur’, kepada anak ketika mereka tidak berhasil mencapai sesuatu. Ini membuat anak tak termotivasi memperbaiki kegagalannya.

3. Berempatilah bila anak dirundung sedih akibat kegagalannya. Misalnya, “Adik sedih ya, nggak dapat juara kelas?”

4. Setelah sang anak meluapkan emosinya, kini pahamilah penyebab kegagalannya dengan cara berdialog. Jadilah pendengar yang aktif dan sabar. Bimbinglah dia ke arah kenyataan bahwa kita dapat belajar banyak dari kekalahan.

5. Ajarkan anak untuk selalu merasa bersyukur dan menerima keadaan apapun yang dihadapinya. Caranya dapat bermacam-macam, salah satunya adalah mengajak anak jalan-jalan menyaksikan keadaan sekitar. Dengan melihat keadaan sekitar, anak akan menemui keadaan yang jauh kurang beruntung daripada dirinya.

6. Pujilah upaya anak, bukan hasilnya (kemenangan atau nilainya). Hindari memperbandingkan satu anak dengan yang lainnya. Tapi, perbandingkan perkembangan pada dirinya sendiri dari waktu ke waktu.

7. Berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. sebagai orangtua, tunjukkan kita menghadapi kekalahan dengan tersenyum. Meraih kemenangan dengan kerja keras, tetapi juga tidak membangga-banggakan kemenangan itu.

Nah, itu tadi beberapa cara mengajarkan anak bagaimana cara yang sehat menghadapi kekalahan. Semoga bermanfaat.