Intisari-Online.com - Saat menikah, tentu pasangan suami-istri sudah merancang memiliki suatu keluarga: ayah, ibu, dan anak-anak. Sehingga berita kehamilan pun menjadi berita gembira. Ya, Anda akan menjadi ayah. Anak butuh ayah sebagaimana mereka butuh ibu.
Sangat mungkin calon ayah pun dilanda semacam kepanikan
1. Menghadapi kondisi fisik dan emosi selama kehamilan
- Trimester pertama
Dalam 14 minggu pertama kehamilan, ibu mengalami banyak perubahan fisik seperti sudah dikemukakan sebelumnya. Masa ini juga penuh pergolakan emosional sehingga suasana hati bisa berubah-ubah dengan mendadak. Perasaan suami pun bisa campur aduk. Kunci penanganannya adalah kebersamaan dan keterbukaan termasuk perihal hubungan seksual.
- Trimester kedua
Pada periode ini, level energi ibu kembali pulih, secara emosional pun sudah lebih tenang.
- Trimester ketiga
Pada periode ini kedua calon orangtua merasa tak sabar bercampur cemas dan waswas.
2. Ikut mengantar memeriksakan kehamilan
Sesekali luangkan waktu menemani istri kontrol ke dokter. Bila suami ingin mendampingi istri saat ia melahirkan, diskusikan hal ini dengan dokter.
3. Mendampingi selama di RS
Penulis | : | Birgitta Ajeng |
Editor | : | Birgitta Ajeng |
KOMENTAR