Ketika Introvert Menikah dengan Ekstrovert (1)

Lintang Bestari

Editor

Ketika Introvert Menikah dengan Ekstrovert (1)
Ketika Introvert Menikah dengan Ekstrovert (1)

Intisari-Online.com - Di balik perbedaannya, introvert dan ekstrovert bisa menjadi pasangan yang sangat cocok. Introvert mengumpulkan energi dengan cara menghabiskan waktu sendiri, sedangkan ekstrovert dengan cara berkumpul dengan orang banyak. Para pengarang, psikolog, dan beberapa pasangan membagikan cerita mengenai apa yang terjadi ketika introvert menikah dengan ekstrovert.

Introvert berdiam diri setelah bertengkar, sedangkan ekstrovert ingin langsung menyelesaikan masalahIntrovert dan ekstrovert memiliki perbedaan cara dalam menangani konflik. Introvert membutuhkan waktu untuk meredamkan amarahnya sedangkan ekstrovert lebih terbuka dan ingin menyelesaikan masalah secepat mungkin.“Suami saya ingin langsung membicarakannya, sedangkan saya perlu waktu untuk berpikir. Dia kesal karena tidak bisa mengutarakan pendapatnya kepada saya. Sekarang, kami berargumen dengan cara yang lebih baik. Namun, pertengkaran saat awal-awal pernikahan sangat parah,” kata Betsy Talbot mengenai pengalamannya.

Bergantung kepada pasangan saat di pestaDi sebuah pesta, terkadang kita bertemu dengan banyak orang asing yang ingin bercerita tentang pengalamannya. Bagi introvert, kondisi tersebut bisa mebuatnya tidak nyaman. Untungnya, pasangan kita yang ekstrovert bisa membantu mengatasi masalah tersebut. “Introvert merupakan pendengar yang baik, tapi ketika berada di sebuah pesta, dia tidak bisa bergaul,” ujar Sophia Dembling, penulis buku Introverts in Love: The Quiet Way to Happily Ever After.

Memakai mobil terpisah saat pergi ke pestaInilah yang terjadi ketika introvert menikah dengan ekstrovert. Introvert merasa basa-basi sangat melelahkan, sementara ekstrovert unggul dalam membuat percakapan dengan orang-orang asing. “Menjadi seorang social butterfly membuat istri saya yang introvert lebih lelah daripada biasanya. Kadangkala, kami berdua membawa mobil terpisah sehingga dia bisa pulang duluan sementara saya masih bersosialisasi sampai larut malam,” cerita Harris O’Malley, blogger di Paging Dr. NerdLove.

Introvert merasa saat sendiri merupakan hal yang menenangkan, sedangkan pasangan yang ekstrovert menganggapnya membosankanDarcy Johnston, seorang introvert, mengatakan waktu yang dihabiskan bersama sang istri sangat menyenangkan. Namun, ada kalanya ia ingin melakukan hal sendirian, seperti main video game atau menonton film favoritnya. Jika begitu, istrinya pasti langsung bingung. “Tidak ada interaksi dengan orang lain membuat istri saya frustasi. Terkadang saya sampai harus mencari kegiatan untuknya. Ia juga suka mengirimkan saya sms, bertanya kapan saya segera selesai,” kata Darcy.

Beberapa cerita di atas merupakan pengalaman yang terjadi ketika introvert menikah dengan ekstrovert. Adakah yang sama dengan pengalaman Anda? (huffingtonpost.com)