Kerusakan Terburuk Akibat Kemiskinan Terjadi pada Otak Anak

Ade Sulaeman

Editor

Kerusakan Terburuk Akibat Kemiskinan Terjadi pada Otak Anak
Kerusakan Terburuk Akibat Kemiskinan Terjadi pada Otak Anak

Intisari-Online.com - Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics, (20/7/2015), menunjukkan bahwa kerusakan terburuk akibat kemiskinan terjadi pada perkembangan otak anak.

Dalam editorial yang menyertai hasil peneltiian tersebut, psikiater anak Joan L. Luby, MD, di Washington University School of Medicine di St Louis, Amerika Serikat menulis bahwa "intervensi anak usia dini untuk mendukung lingkungan pengasuhan yang layak bagi anak-anak saat ini harus menjadi prioritas utama kesehatan masyarakat untuk kebaikan dari semua pihak."

Dalam penelitian mengenai kondisi anak-anak yang hidup dalam kemiskinan tersebut, Luby dan rekan-rekannya telah mengidentifikasi adanya perubahan dalam arsitektur otak anak yang dapat menyebabkan masalah seumur hidup terkait dengan depresi, kesulitan belajar dan keterbatasan dalam kemampuan untuk mengatasi stres.

Untungnya, penelitian ini juga berhasil menunjukkan bahwa pola asuh orangtua dapat mengimbangi efek negatif dari kemiskinan pada otak anak-anak dari keluarga miskin. Dengan kata lain, pola pengasuhan yang tepat pada anak-anak tersebut dapat memberikan manfaat positif sepanjang hayat mereka.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa efek dari kemiskinan pada otak, terutama di hippocampus, sangat dipengaruhi oleh pola asuh dan tekanan kehidupan yang dialami oleh anak-anak," kata Luby, Samuel and Mae S. Ludwig Professor of Child Psychiatry yang juga menjabat sebagai direktur Washington University's Early Emotional Development Program.

Penelitian yang dilakukan tim dari University of Wisconsin-Madison ini menemukan bahwa anak-anak dengan orangtua berpenghasilan rendah memiliki perkembangan otak yang tidak teratur dan nilai tes standar yang lebih rendah sekitar 20 persen dibanding anak-anak dari orangtua berpenghasilan tinggi.

(sciencedaily.com)