Intisari-Online.com - Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari tujuh hari pada bayi dan anak yang sebelumnya dalam kondisi sehat. Gejala awal diare pada si kecil adalah si kecil menjadi cengeng, gelisah, suhu badan meningkat, nafsu makan berkurang, kemudian timbul diare. Kalau sudah begini, bagaimana pengaturan makanan untuk anak yang diare? Berikut ini adalah pengaturan makan untuk si kecil yang diare seperti ditulis di dalam buku Smart Parents: Pandai Mengatur Menu & Tanggap Saat Anak Sakit karya Ayu Bulan Febry K.D., S.KM & dr. Zulfito Marendra.
1. Makanan haruslah cukup energi dan protein. Pemberian asi diutamakan pada bayi. Pada anak yang mengonsumsi susu formula dapat diberikan selang-seling dengan oralit sehingga terjadi pengenceran laktosa di dalam perut. Bila diare semakin parah, pikirkanlah kemungkinan terjadinya intoleransi laktosa, maka dapat dianjurkan pemberian susu formula bebas laktosa selama kira-kira 2-3 minggu, selanjutnya dapat dicoba kembali ke susu formula yang biasa dipakai sebelumnya.
2. Pemberian ekstra cairan untuk mencegah dehidrasi.
3. Pemberian vitamin dan mineral dalam jumlah cukup.
4. Makanan sebaiknya yang mudah ditelan, dicerna dan diserap oleh sistem pencernaan seperti bubur dan tim, kemudian secara bertahap kembali ke bentuk biasa.
5. Makanan diberikan dalam porsi kecil tapi sering.
6. Untuk balita berusia di atas 1 tahun, berikan makanan yang mengandung lactobacillus, seperti yoghurt untuk memperbaikin sistem pencernaan.
7. Berikan makanan yang mengandung pektin membantu penyerapan air dalam tubuh, seperti pisang dan apel (dalam kondisi segar maupun diolah), wortel, aprikot, kacang polong, dan kentang.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai bagaimana pengaturan makanan untuk anak yang diare. Semoga bermanfaat.