Intisari-Online.com - Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari tujuh hari pada bayi dan anak yang sebelumnya dalam kondisi sehat. Gejala awal diare pada si kecil adalah si kecil menjadi cengeng, gelisah, suhu badan meningkat, nafsu makan berkurang, kemudian timbul diare. Kalau sudah begini, bagaimana pengaturan makanan untuk anak yang diare? Berikut ini adalah pengaturan makan untuk si kecil yang diare seperti ditulis di dalam buku Smart Parents: Pandai Mengatur Menu & Tanggap Saat Anak Sakit karya Ayu Bulan Febry K.D., S.KM & dr. Zulfito Marendra.
1. Berikan tambahan mineral mikro zink pada makanan anak. Zink merupakan elemen yang berguna dalam pertumbuhan sel yang banyak terdapat pada makanan tinggi protein, tetapi kurang pada makanan karbohidrat. Sumber utama zink terdapat pada bahan makanan hewani seperti daging, telur, kerang, dan sebagainya. Suplementasi zink dapat membantu pengobatan diare pada anak.
2. Berikan aneka jus dari jenis buah-buahan yang bersifat netral seperti melon untuk mengganti cairan yang hilang, atau air kelapa hijau.
3. Hindari memberikan makanan yang merangsang seperti makanan pedas dan asam.
4. Hindari memberikan makanan bergas, seperti kol, ubi, singkong, kembang kol, nangka, durian karena dapat menimbulkan kembung dan memperberat gangguan pencernaan.
5. Jauhi pemberian makanan yang berserat tinggi, seperti sayuran dan jenis buah-buahan tinggi serat misalnya mangga, kacang panjang, buncis, kangkung, kol, alpukat, anggur, dan jambu biji. Makanan jenis itu justru akan memaksa kerja sistem pencernaan yang sedang terganggu. Sebaiknya berikan makanan yang rendah serat terutama sayuran dan buah seperti labu siam, wortel, labu kuning, pisang, apel, pir, semangka.
6. Hindari memberikan makanan berlemak tingi seperti cokelat, es krim, makanan yang digoreng, serta makanan bersantan.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai bagaimana pengaturan makanan untuk anak yang diare. Semoga bermanfaat.