Intisari-Online.com - Sebuah kajian mengenai harga obat internasional menunjukkan, mahalnya harga obat di negara berkembang. Setidaknya, dalam banyak kasus, negara-negara berkembang harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk membeli obat yang sama, ketimbang negara-negara maju.Médecins Sans Frontières (MSF), sebuah organisasi medis internasional juga menemukan, negara-negara seperti Maroko dan Tunisia harus membeli vaksin pneumonia--penyakit radang paru-paru--dengan harga lebih mahal bila dibandingkan dengan Prancis. Menanggapi pernyataan tersebut, Glaxo Smith Kline (GSK), sebuah perusahaan obat menjelaskan, mereka sudah memberi diskon besar-besaran untuk harga vaksin pneumonia, yang membuat mereka nyaris tidak mendapatkan keuntungan. Bahkan, dengan harga yang dipangkas tersebut, pemasukan mereka praktis habis untuk menutup biaya produksi vaksin.
Namun Medecins Sans Frontieres mendesak GSK untuk menjelaskan secara terperinci ongkos produksi obat mereka. Sebab, berdasarkan data, MSF mengatakan, biaya program vaksinasi untuk setiap anak saat ini 68 kali lebih mahal dari tahun 2001. (BBC)