Intisari-Online.com - Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris mengungkapkan, seseorang yang menjadi korban bullying semasa kecilnya berpotensi mengalami obesitas dan rentan terhadap penyakit jantung.
Para peneliti menemukan, lebih dari seperempat wanita yang mengalami bullying semasa kecil akan menderita obesitas pada usia 45 tahun.
Sebenarnya baik laki-laki maupun perempuan yang menjadi korban bullying tersebut memiliki resiko yang sama terhadap peningkatan lemak di bagian pinggang yang kemudian dapat memicu penyakit jantung.
20 persen dari mereka yang menjadi korban bullying memiliki tingkat zat protein C-reaktif (CRP) yang tinggi. CRP yang tinggi ini dapat memicu resiko penyakit jantung karena meningkatkan atherosclerosis yang dapat menyebabkan arteri tersumbat dengan gumpalan lemak.
“Bullying buruk bagi kesehatan fisik, entah itu pria maupun wanita,” kata Andrea Danese yang bekerja di Institute of Psychiatry, Psychology & Neuroscience di King’s College London.
Sementara Louise Arseneault, wanita yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan temuan ini setidaknya mengingatkan para guru, orang tua dan wali untuk memikirkan kondisi korban bullying. Jadi tidak hanya memikirkan bagaiamana cara untuk menghentikan pelaku bullying tersebut.
Perlu diingat, bullying ditandai dengan adanya tindakan secara berulang yang menyakiti anak-anak lain, dimana korbannya merasa sulit untuk mempertahankan diri. Sayangnya, bullying sering menjadi bagian dari perkembangan kebanyakan anak.
Di lain hal, Danese mengatakan, efek bullying terhadap gangguan kesehatan di masa dewasa relatif kecil dibandingkan dengan penyebab lain seperti merokok, pola makan yang tidak sehat dan olahraga. Tapi, yang perlu ditekankan adalah, jika obesitas dan bullying telah dianggap hal yang biasa maka dampak yang ditimbulkan sulit untuk dihilangkan. (reuters.com)