Intisari-Online.com - Jika Anda menderita stroke, solusi pengobatan satu ini bisa jadi pilihan. Selain menyenangkan, tubuh juga tak perlu mengonsumsi obat-obatan kimia atau herbal yang menimbulkan efek samping. Ya, hanya berendam di kolam pemandian air panas ini, diyakini bisa mengobati reumatik hingga stroke.
Berada di lereng pegunungan Kecamatan Wih Pesam, Simpang Balek, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, yang dikenal memiliki potensi wisata sekaligus pengobatan tradisional, kolam pemandian air panas. Sebuah bak pemandian persis seperti kolam renang, disediakan untuk menampung air panas belerang yang mengalir dari gunung Burni Telong, yang diyakini merupakan salah satu gunung berapi aktif di Indonesia.
Penuturan mamak Kiki, warga setempat yang sempat mengelola kolam pemandian air panas, keramaian kolam tak hanya dikunjungi pada akhir pekan, namun hampir setiap hari. ”Kalau akhir pekan mungkin untuk berwisata, tapi ini hampir merata tiap hari ada kunjungan untuk pengobatan,” ungkapnya.
Hanya merogoh kocek Rp3 ribu per orang, pengobatanpun bisa dilakukan hingga berjam-jam. Namun, pemisahan pemandian laki-laki dan perempuan harus dipatuhi, sehingga pasien harus didampingi keluarga yang sejenis. “Memang harus dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, supaya tidak bercampur,” tambah Mamak Kiki kepada Kompas.com, Sabtu (5/9), siang, saat kolam pemandian air panas masih tergolong sepi.
Siang itu, beberapa warga yang berasal dari luar kabupaten sudah mulai berdatangan seperti dari Aceh Utara, Pidie jaya dan Pidie. ”Biasanya pengunjung mulai ramai sore hari, saat warna air di kolam sudah berubah jernih,” tambah Mamak Kiki.
Menurut Mamak Kiki, saat pagi hingga siang hari warna air kolam yang mengandung belerang itu berwarna hijau pekat, karena terkena siraman matahari. Baru pada sore hari, air kembali jernih dan berwarna bening.
Jasmani, warga Kabupaten Bireuen, Aceh, menyebutkan ia menikmati pemandian air panas setiap ada waktu berlibur bersama keluarga. ”Di sini tidak hanya bebas menikmati hangatnya air panas di kolam pemandian, namun cuacanya yang sejuk membuang penat setelah lelah bekerja,” tandasnya.
(Desi Safnita Saifan/kompas.com)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR