Keracunan Makanan, Sebab, Gejala, dan Bagaimana Mengatasinya

Moh Habib Asyhad

Editor

Keracunan Makanan, Sebab, Gejala, dan Bagaimana Mengatasinya
Keracunan Makanan, Sebab, Gejala, dan Bagaimana Mengatasinya

Intisari-Online.com -Tahukan kita bahwa 80% dari kasus keracunan makanan berasal dari unggas yang terkontaminasi. Terlepas dari itu, penting untuk mengetahui beberapa hal tentang keracunan makanan; sebab, gejalan, dan bagaimana mengatasinya.

Di Inggris terjadai lebih dari satu juta kasus keracunan makanan tiap tahun. Sekitar 280 ribu kasus disebabkan oleh bakteri yang disebut campylobacter dan salmonella.

Biasanya diperlukan waktu 1-3 hari proses seseorang terdampak keracunan makanan; termasuk gejala, perasaan sakit, kram perut, dan diare. Penyebab paling umum adalah daging yang kurang matang, bahan-bahan kadaluarsa, atau makanan-makanan yang tersentuk orang yang sedang sakit.

Sebagian besar gejala keracunan makanan disebabkan unggas yang terkontaminasi/Mirror.co.uk

Sungguh mengejutkan, 80% dari kasus keracunan makanan disebabkan oleh unggas yang terkontaminasi (244 ribu kasus setiap tahun). Sisanya, susu busuk, air, sayuran, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian (48 ribu kasus setiap tahun).

National Health Service (NHS) menyarankan agar kita cepat-cepat pergi ke dokter jika mengalami:

  • Suhu badan naik hingga 38 derajat celcius
  • Mengalami dehidrasi berat (mata cekung dan urine gelap)
  • Telah terjadi kasus serupa di sekitar kita
  • Bayi kita mengalami keracunan makanan
Karena itu adalah tanda-tanda umum orang keracunan makanan.

Selain segera pergi ke dokter, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan ketika mengalami gejala-gejala keracunan makanan:

  • Awasi masakan, terutama daging
  • Dinginkan bahan-bahan yang hendak kita masak
  • Memasaklah dalam waktu yang lama
  • Jauhi orang-orang yang terpapar keracunan makanan dan tidak mencuci tangannya ketika menyentuh makanan.
Cara yang paling sederhana dan gampang dilakukan ketika mengalami keracunan makanan adalah minum air putih sebanyak mungkin. Hindari minuman-minuman manis dan bersoda yang bisa membuat gejala menjadi lebih buruk alih-alih sembuh.