Intisari-Online.com - Ada satu penelitian menarik dari University of Arizona. Penelitian itu menyebutkan, setelah menjadi ibu, wanita cenderung lebih rentan untuk sakit. Temuan ini tidak terlalu mengejutkan sebenarnya, tapi kembali menyadarkan kita akan peran seorang ibu yang tidak bisa dianggap remeh.
Ibu adalah profesi yang harus siaga 24 jam dan itu berarti, ibu kerap harus mengorbankan diri dan kesehatannya demi kebaikan anak-anaknya. Risiko ini bertambah lagi ketika ada anak yang sakit. Tak jarang, akhirnya ibu yang anaknya sakit, menyusul sakit juga.
Kondisi terakhir ini seharusnya bisa dihindari. Tidak cuma demi kebaikan sang Ibu, tapi juga demi anak yang sakit dan seluruh keluarga, yang pastinya sangat membutuhkan bantuan ibu dalam menjalankan kesehariannya.
Bagi para ibu, Anda adalah tokoh sentral setiap rumah tangga, sebisa mungkin berusahalah untuk menjaga kesehatan. Simaklah 6 langkah sederhana ini, untuk menurunkan risiko ikut sakit ketika harus merawat anak atau anggota keluarga lain yang sedang sakit.
1. Lebih sering cuci tangan
Anda sudah tahu banyak manfaatnya cuci tangan. Tapi mungkin Anda belum tahu bahwa rajin mencuci tangan dapat menurunkan risiko tertular flu, sebesar 30-50 persen. Cuci tanganlah dengan cara yang benar. Centers for Disease Control di Amerika Serikat menganjurkan untuk mencuci tangan selama 20 detik dengan sabun dan air mengalir, kemudian gunakan cairan pembersih berbahan dasar alkohol.
2. Larang anak masuk dapur
Anak yang sedang sakit sebaiknya tidak dulu masuk dapur. Menurut Charles Gerba, PhD, ahli mikrobiologi University of Arizona di Tucson, dapur adalah salah satu tempat di dalam rumah yang paling banyak kuman, entah itu dari daging mentah atau sayur yang Anda bawa dari pasar atau dari sampah sisa makanan yang belum dibuang.
Selain itu, anak yang sakit mungkin saja bersin atau batuk di dapur dan kuman yang terpercik dari mulutnya dapat mengontaminasi makanan dan menyebabkan seisi rumah ikut sakit.
3. Cuci baju dengan air panas
Mencuci baju dengan air dingin adalah tindakan yang sangat baik karena hemat enerji dan ramah lingkungan. Tapi ketika ada orang rumah sakit, lebih baik cuci baju menggunak air panas. Pasalnya, air panas dapat membunuh bakteri yang menempel di baju, kata Dr. Gerba.
4. Kurangi bermesraan dengan si Sakit
Berpelukan dan mencium anak adalah hal lumrah yang dilakukan hampir semua ibu di dunia. Tapi dengan sangat terpaksa, hal itu jangan dulu dilakukan sampai anak sembuh. Jika Anda tidak tahan untuk tidak menciumnya, ciumlah bagian puncak kepala anak, anjur Philip M. Tierno Jr., PhD, direktur mikrobiologi dan imunologi NYU Langone Medical Center.
5. Terapkan aturan 'jangan berbagi'
Virus dan bakteri dapat bertahan hidup di mana saja dari satu jam untuk beberapa hari pada permukaan lembab, jadi jangan biarkan anak-anak Anda berbagi mainan, handuk, atau bahkan pasta gigi jika salah satu dari mereka jatuh sakit.
6. Istirahat dan makan yang cukup
Dua hal ini sering diabaikan oleh para ibu ketika sedang menunggui anaknya yang sedang sakit. Ya, anak akan lebih rewel menuntut perhatian. Itu ketika ia terbangun. Maka itu, gunakan kesempatan untuk beristirahat ketika anak sedang tidur.
Dan jangan lupa meluangkan sedikit waktu, setidaknya selama tiga kali 10 menit untuk mengasup makanan agar tubuh Anda tetap kuat dan si Kecil tidak malah jadi kehilangan perhatian karena ibunya ikut jatuh sakit.
(Lily Turangan/kompas.com)